Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Data-data Penting Pengguna Tokopedia Beredar di Media Sosial, Berbahayakah?

Ketiadaan aturan serupa di Indonesa, lanjut dia, membuat masyarakat tidak memiliki perlindungan keamanan siber yang memadai.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Data-data Penting Pengguna Tokopedia Beredar di Media Sosial, Berbahayakah?
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Setelah sempat dijual di internet, bocoran data 91 juta pengguna Tokopedia muncul lewat link unduhan di sebuah grup Facebook.

Bocoran data ini antara lain berisi informasi e-mail, nama lengkap, dan nomor ponsel puluhan juta pengguna tersebut.

Lewat pernyataan tertulis, pihak Tokopedia menegaskan bahwa informasi password pengguna dilindungi dengan enkripsi, sehingga sulit dibuka oleh pihak lain, kalaupun bocor.

"Kami telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," ujar VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak.

Meski demikian, Chairman Lembaga Riset Siber Indonesia Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha mengatakan bahwa nomor ponsel, nama, dan e-mail yang kadung bocor juga dapat digunakan untuk tindak kejahatan.

Baca: Tanggapan Tokopedia Tentang Beredarnya Link Download Data 91 Juta Penggunanya di Facebook

Pratama mencontohkan kejahatan phising atau scam.

Dengan informasi nama dan nomor ponsel/e-mail, seseorang menghubungi korban dengan mengaku sebagai pihak Tokopedia, kemudian meminta uang atau coba mendapatkan informasi sensitif seperti password.

Baca: Data 91 Juta Pengguna Diduga Bocor, Ini Langkah Tokopedia

Berita Rekomendasi

"Lebih dari itu, nomor-nomor tersebut sangat rentan disalahgunakan untuk tindak kejahatan serius dan berdampak luas, seperti menyebarkan hoaks," ujar Pratama kepada KompasTekno lewat pesan singkat, Minggu (5/7/2020).

Informasi nama, e-mail, dan nomor telepon yang valid, lanjut dia, juga memudahkan pelaku kriminal siber dalam melakukan profiling.

Misalnya, dari nama bisa diketahui informasi seperti suku dan agama.

"Lalu dengan e-mail dan nomor yang ada pelaku bisa melakukan pengiriman konten yang ditujukan, misalnya untuk provokasi tertentu. Hal semacam ini tentu sangat berbahaya," imbuh Pratama.

Pentingnya RUU Perlindungan Data Pribadi

Kebocoran data puluhan juta penggunanya ini, menurut Pratama, menunjukkan bahwa Tokopedia memang benar-benar sudah diretas, bukan sekadar mengalami upaya peretasan saja.

Dia menyayangkan lemahnya regulasi perundang-undangan Indonesia yang menaungi wilayah siber dan data pribadi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas