Kiat Cermat Kelola Keuangan di Era New Normal Ala Tokio Marine Life Insurance Indonesia
Pandemi Covid-19 berimbas kuat pada melemahnya pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pandemi Covid-19 berimbas kuat pada melemahnya pertumbuhan ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan, laju inflasi Indonesia sangat rendah pada bulan Mei, hanya 0,07 persen.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat sedang sangat jatuh. Rendahnya daya beli masyarakat saat Lebaran bisa menjadi indikasi bahwa ekonomi pada periode April-Juni tidak tumbuh dan justru melemah, atau minus.
Berangkat dari kondisi tersebut, Tokio Marine Life Insurance Indonesia mengadakan acara webinar My Turning Point, My New Normal melalui platform Zoom, pada hari ini, Kamis 9 Juli 2020.
Baca: Aplikasi Ini Membantu Mengetahui Kesehatan Keuangan dan Tawarkan Cara Mudah Kelola Uang
Baca: Soal Anggaran Piala Dunia U-20 2021, Kemenpora Siap Koordinasi dengan Kementerian Keuangan
Dalam paparannya, psikolog klinis Tara de Thouars membagikan strategi berpikir positif agar dapat mengatasi situasi new normal khususnya dalam menghadapi ketidakpastian hidup.
Dia menyebutkan, cara berpikir positif bisa membantu siapa saja keluar dari zona nyaman dan peka melihat berbagai peluang baru di depan mata.
Dia juga mengajak masyarakat selalu berpikir positif menjalani masa pandemi dan menjadikannya sebagai turning point.
Sementara itu, financial advisor PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia Agus Helly, CFP, QWP, membagikan kiat menentukan skala prioritas dan melakukan pemetaan situasi. Seperti kutipan yang sering digunakan khususnya pada masa sekarang.
“We are in the same storm, but not in the same boat. Dengan sudah bisa memahami situasi, baru kemudian bisa menganalisa situasi keuangan, mulai dari pengeluaran, aset, utang, investasi, bahkan asuransi," paparnya.
Alexander juga membagikan strategi melihat peluang untuk mendapatkan pekerjaan baru atau menambah penghasilan bagi yang mau mencoba keluar dari zona nyaman.
Alexander juga memaparkan sejumlah inisiatif yang dilakukan Tokio Marine Life Insurance Indonesia dalam mengantisipasi masa pandemi Covid-19 antara lain berupa pemberian relaksasi proses klaim dan penghapusan masa tunggu karena Covid-19 untuk produk kesehatan.
Asuransi Tokio Marine juga memberikan tambahan uang pertanggungan untuk manfaat meninggal dunia karena Covid-19 pada periode terbatas serta relaksasi ketentuan pemeriksaan kesehatan.
Dia menyebutkan, Asuransi Tokio Marine ini juga menerapkan metode penjualan produk asuransi menggunakan media komunikasi jarak jauh, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga pemasar melalui media online.
Tak ketinggalan, Tokio Marine juga menggelar webinar bagi nasabah untuk memberikan informasi tentang perkembangan pasar investasi.
Alexander Mahendrawan menambahkan, webinar ini digelar dengan harapan agar para peserta lebih siap dan lebih positif dalam menerima dan beradaptasi dengan perubahan yang ada di era new normal ini untuk kehidupan yang lebih baik ke depannya.
“Tokio Marine Life Insurance Indonesia sebagai brand yang siap menjadi partner solusi finansial kembali memenuhi komitmennya untuk terus bertumbuh sekaligus mendampingi masyarakat Indonesia khususnya di masa-masa yang penuh tantangan saat ini,” ungkap Alexander Mahendrawan, Head of Product Development and Marketing PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia.
Alexander menjelaskan, webinar ini diselenggarakan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dari Tokio Marie Life Insurance Indonesia untuk masyarakat Indonesia yang terdampak Covid-19, seperti pengurangan penghasilan bahkan hingga kehilangan pekerjaannya.
Head of Marketing Communications and Corporate Branding PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia Ferawati Gondokusumo menyatakan, webinar ini sekaligus untuk meningkatkan literasi keuangan mengenai kesiapan masyarakat umum agar tetap positif dan sukses dalam mengelola keuangan di era new normal.