Tagihan Listirk Bupati Probolinggo Mendadak Melonjak Hingga 275 Persen, Begini Reaksi PLN
Dalam postingannya, Bupati Puput Tantriana Sari mempertanyakan kenaikan tagihan listrik yang dia nilai gila-gilaan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM- Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari jadi 'korban; lonjakan kenaikan tagihan listrik hingga 275 persen. Namun, Bupati Tantriana Sari tidak menjelaskan berapa nominalnya.
Menanggapi hal tersebut pihak PLN menyebut petugasnya tidak membaca dan mencatat meteran pada Maret dan April karena alasan pandemi.
Hal itu diketahui dari postingan Tantri di media sosial yang kemudian kembali diunggah oleh akun Facebook bernama Kang Anas ke sebuah grup Facebok, Kamis (9/7/2020) malam.
Dalam postingannya, Bupati Puput Tantriana Sari mempertanyakan kenaikan tagihan listrik yang dia nilai gila-gilaan.
Tantri menulis,"Tagihan listrik gila-gilaan. Setelah bulan lalu naik sekitar 75% dari bulan sebelumnya, bulan ini naik 200% dari bulan lalu. Jadi jika dibanding tagihan bulan April, bulan ini naik 275 %. Apakah ada yg mengalami seperti saya? Wajarkah?".
Dikonfirmasi Kompas.com, Tantri membenarkan bahwa dia yang mengunggah tulisan soal naiknya tagihan listrik.
"Betul, hanya sudah saya hapus (unggahan) karena ada misskomunikasi, dan PLN berjanji akan cek meterannya," kata Tantri lewat pesan singkat.
Namun, Tantri tidak menjelaskan berapa nominal tagihan listrik yang melonjak.
Baca: Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN di www.pln.co.id atau WA 08122123123 untuk Bulan Juli 2020
Baca: Tagihan Listrik Membengkak, Chef Arnold & Bupati Probolinggo Ngamuk di Medsos, Ini Penjelasan PLN
Penjelasan PLN
Manajer PLN ULP Probolinggo Gery Gerhady mengatakan, pihaknya telah mendatangi kediaman pribadi Bupati Tantri di Jalan A Yani Kota Probolinggo.
Gery ditemui staf Bagian Umum Kabupaten Probolinggo. Kepada staf tersebut, Gery menjelaskan kronologi naiknya tagihan listrik rumah Bupati.
"Pada Maret dan April petugas tidak membaca meteran karena awal pandemi. Ketika pembacaan meteran mulai lagi bulan Juni itu, ada akumulasi tagihan meteran listrik sehingga terasa lonjakan di bulan Juni itu," kata Gery saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).
Gery menambahkan, tagihan di kediaman Bupati Tantri di bulan Juni lonjakannya sekitar Rp 2 jutaan.
Hitungan akumulasi itu setelah dicocokan dengan meteran fisik yang ada di rumah Tantri, ternyata sesuai.
"Rumah pribadi Ibu Tantri juga dapat skema perlindungan lonjakan listrik. Jadi 40 persennya dibayar di bulan Juni, lalu 60 persennya dibayar dengan diangsur," ucap Gery.
"Yang ditunjukkan ke Pak Huda staf Bagian Umum itu adalah data pembacaan kita. Jadi kita perlihatkan di bulan April dan Mei kan kita rata-rata ya, tidak ada stan meter, tidak ada petugas yang baca. Pada saat pembacaan kita perlihatkan stannya. Stannya berjumlah sekian terus kita cocokan dengan stan fisik yang saat ini, itu sudah sesuai," ujar Gery menambahkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tagihan Listrik Bupati Probolinggo Naik Gila-gilaan hingga 275 Persen, Ini Penjelasan PLN"