Transaksi Bakal Makin Nyaman, Kemendag Terapkan Digitalisasi di Pasar Rakyat
Kata Agus, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta harus dimaksimalkan untuk menunjang program digitalisasi pasar rakyat.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren gaya hidup digital saat ini sudah merambah semua sendi kehidupan. Begitu pun transaksi, baik pembelian maupun pembayaran kini cukup melalui ponsel mengandalkan aplikasi.
Nah, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto pun menyadari betul bahwa digitalisasi, merupakan salah satu cara terbaik, untuk terus mendorong sektor perdagangan di era new normal, terutama transaksi di pasar rakyat agar semakin mudah dan nyaman dan minim interaksi fisik.
Agus mengatakan, Kemendag terus mendorong digitalisasi di pasar rakyat mengingat digitalisasi merupakan salah satu inovasi dan prioritas yang perlu dilakukan agar sektor perdagangan tetap bergairah.
Baca: Mendag: Pasar Rakyat Bisa Tetap Buka dengan Protokol Kesehatan
Baca: Bertemu Mendag, Sandiaga Uno Bahas Cara Stabilkan Harga Lewat Cara Ini
Menurut Agus, digitalisasi pasar rakyat merupakan tuntutan dan kebutuhan di saat pandemic Covid-19.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan Kemendag bahwa di era new normal pembayaran digital diprioritaskan di pasar rakyat.
Pasar rakyat merupakan ruang vital bagi perdagangan dan merupakan bagian dari aktivitas keseharian masyarakat.
Oleh karena itu, pola-pola konvensional yang dilakukan di pasar sebelum pandemi harus segera disesuaikan dengan pola kehidupan adaptasi kondisi baru.
Menteri Agus menyampaikan, digitalisasi akan memudahkan proses transaksi, meningkatkan layanan, mengurangi risiko terjadinya kejahatan, dan memudahkan pendataan, terutama data omzet.
Dengan berbagai kelebihan itu, maka pasar rakyat akan semakin modern dan nyaman bagi konsumen.
Melalui digitalisasi pasar akan mengoptimalkan kerja pasar, konsumen, para pengusaha dan pedagang, serta fungsi negara dalam bidang ekonomi.
Mendag menegaskan, digitalisasi pasar yang didorong Kemendag juga sejalan dengan pola perdagangan baru sebagai imbas dari pandemi Covid-19, yakni peningkatan perdagangan daring, penggunaan kurir daring, peningkatan penggunaan cara pembayaran nontunai, dan penurunan mobilitas dan aktivitas sosial di ruang publik.
“Kemendag akan fokus membangun infrastruktur baik fisik maupun teknologi. Hal ini perlu dilakukan agar mekanisme pasar yang lebih modern dapat terwujud,” ujar Agus dalam keterangan Rabu (14/7).
Digitalisasi pasar rakyat harus dipahami sebagai tuntutan zaman, bukan lagi hanya kebutuhan pada saat pandemi Covid-19.
Namun pada saat pandemi ini, digitalisasi pasar rakyat harus dilakukan dengan strategi mengedepankan standar operasional pasar sesuai protokol kesehatan, melakukan transaksi secara digital, dan melakukan pembayaran secara digital.