Erick Thohir Minta BUMN Lebih Adaptif Agar Lebih Mampu Dorong Ekonomi
Sebelum Covid-19, di periode Februari 2020, ia masih optimis BUMN akan mampu memberi dividen besar ke negara.
Editor: Sanusi
Erick menegaskan, hitungan pakar ekonomi, ekonomi akan kembali normal di 2022 namun pemerintah melakukan berbagai langkah percepatan agar bisa pulih lebih cepat dibanding negara lain.
Apalagi Indonesia punya dua hal yaitu jumlah penduduk, sumber daya alam, tinggal menjag logistik agar lebih kompetitif dan fokus menerapkan digitalisasi.
Erick menegaskan, sebagaimana arahan Presiden untuk memangkas birokrasi, ia juga membuat agar sistem di dalam lebih efisien dan transparan seperti menerapkan aturan bahwa perekrutan dari luar menjadi lebih besar supaya ada sinergi antara birokrasi dan korporasi sehingga kinerja keuangan semakin baik.
Harapannya, dua tahun ke depan BUMN tidak lagi bergantung pada APBN. Karena itu, ia minta birokrasi BUMN bertindak ekstra ordinary, melakukan langkah prograsif supaya ada dampak nyata ke negara, dan juga masyarakat.
“Kembali berkreasi bekerja hidup normal dengan new normal, melalui protokol Covid-19, jangan gara-gara ketakutan, lalu stop berkarya. Justru saat ini perlu inovasi baru, dunia sedang berubah. Indonesia punya market besar, negara lain market kecil tetap hidup. Apalagi keberpihakan pemerintah pada produk dalam negeri itu sudah jadi kebijakan, keberpihakan kepada lokal konten, agar berdikari,” ujar Erick.
Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Erick Thohir: Aspek kesehatan dan ekonomi perlu berjalan seiring di era Covid-19