50 Tahun Panasonic Manufacturing Indonesia Berkontribusi Tingkatkan Devisa Negara Melalui Ekspor
PT. Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) mengembangkan industri elektronik di Tanah Air, baik untuk memenuhi permintaan konsumen domestik maupun me
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada tanggal 27 Juli 2020, kemitraan Panasonic - GOBEL Indonesia genap memasuki usia 60 tahun. Sudah banyak prestasi dan pencapaian yang berhasil diraih selama enam dasawarsa tersebut.
Salah satunya dengan terus mendorong PT. Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) mengembangkan industri elektronik di Tanah Air, baik untuk memenuhi permintaan konsumen domestik maupun memperluas pasar ekspor.
Realisasi dari komitmen PT. PMI itu sejalan dengan implementasi program prioritas Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan Kementerian Perindustrian.
Sebagai pionir industri elektronik di Indonesia, Panasonic GOBEL berhasil mengantarkan PT. PMI menjadi pelaku industri nasional yang mampu bersaing di kancah internasional.
Komitmen PT. PMI, selalu menghadirkan produk elektronik rumah tangga (Home Appliances) yang berkualitas dan inovatif, terbukti Panasonic diterima pasar Tanah Air maupun pasar global.
PT. PMI adalah produsen “Home Appliances” seperti AC, Lemari Es, Mesin Cuci, peralatan Audio, Kipas Angin serta Pompa Air.
Komitmen dan kontribusi PT. PMI yang positif terhadap kinerja industri elektronik di Tanah air ditandai dengan upayanya memacu ekspor ke mancanegara.
Hal tersebut terbukti dengan kegiatan ekspor berbagai produk PT. PMI seperti AC, Lemari Es, Mesin Cuci, Peralatan Audio, Water Pump dan lainnya yang sudah dilakukan sejak tahun 1992 hingga tahun 2020 ke 33 negara yang tersebar di berbagai benua, seperti benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika dan Australia.
Pada bulan Februari lalu, PT. PMI melakukan ekspor perdana AC ke Nigeria, Afrika. Kegiatan ekspor itu diyakini membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia sekaligus membanggakan.
Pasalnya, ekspor AC ke Nigeria tersebut menggunakan merek Panasonic dan tercantum buatan Indonesia.
Produk AC yang diekspor PT. PMI ke Nigeria adalah tipe 1 PK, 1,5 PK sampai 2 PK yang ramah lingkungan berbasis refrigeran R32, dilengkapi teknologi “nanoe-X” dan “nanoe-G”.
Kegiatan ekspor ke berbagai benua termasuk ke benua Afrika, yaitu ke Nigeria menandai optimisme PT. PMI yang pada saat ini genap menginjak usia ke-50 tahun di Indonesia, untuk menunjukkan komitmen PT. PMI menjadikan Indonesia sebagai basis produksi AC di kawasan ASEAN, sekaligus realisasi dari komitmen untuk memperluas pasar ekspor dan momentum membuka pintu pasar di Afrika.
PT. PMI berhasil merelokasi produksi AC tipe 2PK dan 2,5PK dari Malaysia ke Indonesia tahun lalu. Geliat investasi itu menunjukkan optimisme dari pelaku industri.
Melihat hal itu, PT. PMI telah menetapkan target ekspor Air Conditioner (AC) Panasonic 10 juta unit dalam waktu 20 tahun, sebagai upaya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan pasar yang sangat strategis serta basis ekspor produk AC Panasonic ke berbagai negara.
PT. PMI beroperasi tahun 1970. Empat tahun kemudian berdirilah unit bisnis AC. Hingga kini, setelah 50 tahun berdiri di Indonesia, PT. PMI berhasil memproduksi lebih dari 5 juta unit AC.
Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kemampuan PT. PMI menjaga dan meningkatkan kualitas AC Panasonic sehingga mendapat penghargaan tinggi dari konsumen.
Kementerian Perindustrian sebagai pembina industri optimistis sektor industri elektronik nasional mempunyai daya ungkit untuk menggenjot ekspor.
Apalagi, industri elektronik merupakan salah satu sektor prioritas pengembangan sesuai implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Industri “Home Appliances” di Indonesia semakin kuat, dan tinggal diperdalam lagi struktur manufakturnya melalui peningkatan investasi.
Sasaran tersebut akan mudah tercapai apabila didukung penggunaan teknologi terkini dan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten.
Kemenperin mencatat, secara keseluruhan nilai ekspor produk elektronik dan telematika mencapai 7,8 miliar dolar AS sepanjang tahun 2019.
Adapun 10 negara tujuan utamanya, antara lain ke Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Vietnam, Hong Kong, Malaysia, China, Thailand, dan Filipina.
Kontribusi PT. PMI terhadap perekonomian nasional tidak saja melalui kegiatan ekspor, investasi, tapi memberikan nilai tambah melalui pemanfaatan suku cadang dan komponen lokal.
Upaya nyata Panasonic-Gobel untuk terus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), saat ini mencapai 40% untuk produk AC.
Pada tahun 2019, PT. PMI juga tercatat berhasil meningkatkan produksi mesin cuci dan memperluas ekspor hingga ke Taiwan.
Lini usaha mesin cuci PT. PMI mengekspor produk Original Equipment Manufacturer (OEM) merek CHIMEI sekaligus hal ini membuktikan bahwa kualitas mesin cuci karya anak bangsa bisa menembus pasar global.
Mesin cuci produksi PT. PMI selalu berinovasi dan secara konsisten mengembangkan industri dalam negeri, di mana tingkat komponen dalam negeri (TKDN) saat ini telah mencapai 37 persen, dan masih akan ditingkatkan.
Rachmat Gobel, Putra Pendiri sekaligus President Commissioner PT. Panasonic Manufacturing Indonesia mengatakan, Panasonic GOBEL terus berusaha untuk mewujudkan komitmen melalui kontribusi nyata bagi Indonesia, terutama dalam menumbuhkembangkan usaha di dalam negeri melalui produksi dan penjualan produk-produk yang dikelola oleh SDM unggul, sehingga terdorongnya peran secara aktif untuk melakukan ekspansi ekspor yang akan berpengaruh terhadap penyerapan jumlah tenaga kerja dan peningkatan devisa negara.
“Panasonic GOBEL sebagai pionir industri elektronika yang sudah berpengalaman selama 60 tahun di Indonesia, berkomitmen untuk selalu berupaya memberikan sumbangsih melalui berbagai inovasi dalam hal teknologi maupun ekspansi bisnisnya, sehingga tidak hanya berkontribusi terhadap teknologi terbarukan, tapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian Indonesia,” ujar Rachmat Gobel
Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada tahun 2020 ini terdapat tujuh perusahaan asing yang memastikan relokasi pabrik ke Indonesia, dan salah satunya ialah Panasonic.
Relokasi dari Tiongkok tersebut bertujuan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor bagi beberapa kategori produk Home Appliances (AC, Mesin Cuci, dan Lemari Es) Panasonic.(*)