Hotel Hidrogen, Teknologi Penanganan Sampah Plastik Ala Jepang
Di Jepang, untuk penanganan limbah plasik ini mereka telah memiliki cara tersendiri dengan menerapkan Strategi Siklus Bahan Plastik yang dimulai
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya sampah plastik tidak hanya jadi masalah di Indonesia namun juga menjadi masalah di negara lain seperti Jepang.
Namun di Jepang, untuk penanganan limbah plasik ini mereka telah memiliki cara tersendiri dengan menerapkan Strategi Siklus Bahan Plastik yang dimulai sejak Mei 2018.
Salah satu metode yang sedang dieksplorasi di dekat jantung kota Tokyo, adalah Strategi Hidrogen Kawasaki melalui munculnya hotel hidrogen.
Dibuka pada Juni 2018, hotel
ini bertujuan memproduksi hidrogen secara lokal, melalui limbah plastik, dan kemudian juga dimanfaatkan secara lokal.
Showa Denko K dari Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation menyatakan, hidrogen berasal dari plastik bekas bisa mendukung sekitar 30 persen kebutuhan energi hotel.
Baca: Sampah Plastik Rumah Tangga Meningkat Selama Pandemi Covid-19 Karena Belanja Online
“Hotel ini telah melakukan pengujian yakni mendaur ulang, bahkan fasilitas yang digunakan di kamar hotel, termasuk sikat gigi, sisir rambut sebagai bahan baku untuk produksi hidrogen,” jelasnya dalam keterangan pers, Jumat (31/7/2020).
Baca: 1,3 Miliar Ton Limbah Plastik Diprediksi Cemari Lingkungan pada 2040: Dunia Harus Bertindak
Hotel hidrogen ini dimungkinkan melalui teknologi dari Showa Denko dan Toshiba yang mengharuskan menghubungkan setiap langkah dalam rantai pasokan, dari plastik limbah ke hotel, secara satu per satu.
"Kami berupaya mencari tahu bagaimana menghubungkan rantai pasokan hidrogen ini di Kota Kawasaki,” jelas Shotaro Takayama selaku Manajer Grup Perencanaan di Showa Denko.
Showa Denko pun mendaur ulang 195 ton plastik limbah sehari, dan telah menerapkan proses "Kawasaki Plastic Recycle (KPR)," dengan menggunakan limbah plastik sebagai bahan baku untuk produksi amoniak.
Proses ini mendaur ulang limbah plastik menjadi hidrogen, kemudian hidrogen akan dipasok kembali ke hotel.
Untuk menyelesaikan rantai pasokan hidrogen, mereka juga membutuhkan teknologi yang dapat mengubah hidrogen menjadi panas dan tenaga listrik.
Spesialis Departemen Desain Sistem Divisi Bisnis Energi Hidrogen, Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation, Takahiko Abe, menambahkan, Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation telah mengembangkan produk yang disebut 'H2Rex' yang merupakan suatu sistem sel bahan bakar hidrogen murni, untuk mengubah hidrogen menjadi panas dan tenaga listrik tanpa menghasilkan CO2.
"Pada saat proyek ini dilaksanakan, perusahaan telah menerapkan sistem ini di lebih dari 100 lokasi, termasuk supermarket dan toko serba ada," jelas Takahiko Abe.
Menurut Abe, tidak butuh waktu lama bagi perusahaan untuk menyadari kedua teknologi ini dapat digabungkan menjadi sesuatu yang luar biasa. Namun, membangun rantai pasokan hidrogen yang sebenarnya tidaklah mudah.
Spesialis Departemen Pengembangan Bisnis Divisi Bisnis Energi Hidrogen, Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation, Takayuki Suzuki menambahkan, dengan hotel hidrogen, pihaknya dapat bekerja dengan Showa Denko dan menciptakan sistem yang menghasilkan energi dari sampah.
"Pembuangan plastik limbah sekarang menjadi masalah sosial tidak hanya di Jepang, tetapi di wilayah di seluruh dunia. Kami ingin mengambil pengetahuan yang kami peroleh dari hotel hidrogen ini dan memberikannya secara global sebagai solusi untuk area yang mengalami masalah seperti ini," kata Suzuki.