Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Emas Cetak Rekor, Pertama Kali dalam Sejarah Tembus US$ 2.000

Saat ini pelaku pasar mencermati negosiasi antar petinggi AS terkait paket kebijakan stimulus ekonomi akibat corona.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Harga Emas Cetak Rekor, Pertama Kali dalam Sejarah Tembus US$ 2.000
Tribunnews/Herudin
Karyawan menunjukkan emas logam mulia di kantor Pegadaian Cabang Senen, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2020). Seiring dengan naiknya harga emas yang mencapai Rp 1,022 juta per gram pada Selasa (28/7/2020), PT Pegadaian (Persero) mengajak masyarakat untuk melakukan top up atau menambah nilai pinjaman bagi masyarakat yang telah menggadaikan emasnya. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Harga emas melesat ke atas US$ 2.000 per ons troi untuk pertama kalinya dalam sejarah. Rabu (5/8/2020), per pukul 01.15 WIB.

Harga emas dunia berada di level US$ 2.026,50 per ons troi.

Sebelumnya, harga bullion untuk pengiriman langsung menguat 11% di Juli.

Ini penguatan bulanan terbesar sejak 2012.

Harga emas menguat seiring meningkatnya spekulasi pemangku kebijakan di Amerika Serikat (AS) akan menggolkan beleid baru soal stimulus.

Baca: Harga Emas Rabu, 5 Agustus 2020 Naik Drastis Jadi Rp 1.048.000 per Gram, Berikut Rinciannya

Kebijakan ini bisa menyuntik likuiditas besar ke pasar dan menekan tingkat suku bunga.

Saat ini pelaku pasar mencermati negosiasi antar petinggi AS terkait paket kebijakan stimulus ekonomi akibat corona.

Berita Rekomendasi

Ekspektasi pelaku pasar meningkat lantaran Senat AS akan mulai libur Jumat akhir pekan ini.

Pemimpin Senat dari Partai Demokrat, Chuck Schumer, mengungkapkan pada Selasa (4/8/2020), pembicaraan stimulus dengan Gedung Putih telah mengarah ke arah yang benar, meski ada sejumlah poin di mana perbedaan masih meruncing.

"Pernyataan Schumer mengindikasikan akan ada paket alih-alih penghentian benefit. Ini akan menguntungkan saham dan emas," beber Tai Wong, Head of Metals Derivatives Trading BMO Capital Markets, sebagaimana dikutip Reuters.

Menurut Wong, semakin besar gelontoran stimulus dari pemerintah AS, berarti pemerintah AS akan meminjam dana semakin besar dari pasar dan akan tiba masanya membayar pinjaman tersebut. Ini membuat prospek dollar AS kurang ciamik.

Goldman Sachs Group Inc sebelum ini memprediksi harga emas berpotensi mencapai US$ 2.300 per ons troi, seiring pencarian mata uang aman baru oleh investor.

Sementara RBC Capital Markets memprediksi emas mencapai US$ 3.000 per ons troi.

Sumber: Kontan.co.id

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas