Tren Konsumsi Masyarakat Merosot, Klaim BPJS Kesehatan Turun
BPS menyatakan, komponen konsumsi rumah tangga seluruhnya mengalami kontraksi kecuali di antaranya perumahan dan perlengkapan rumah tangga.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, komponen pertumbuhan ekonomi Indonesia, yakni konsumsi masyarakat mengalami kontraksi mencapai 5,51 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, komponen konsumsi rumah tangga seluruhnya mengalami kontraksi kecuali di antaranya perumahan dan perlengkapan rumah tangga.
"Perumahan dan perlengkapan rumah tangga pada kuartal II masih tumbuh positif 2,36 persen," ujarnya, Rabu (5/8/2020).
Suhariyanto menjelaskan, komponen konsumsi lainnya yang tumbuh yaitu kesehatan dan pendidikan sebesar 2,02 persen.
Baca: BPS: Penjualan Mobil Ambles 89,85 Persen, Motor Anjlok 80,06 Persen
Sementara itu, dia merincikan masih tumbuhnya komponen perumahan dan perlengkapan rumah tangga bisa terlihat dari volume penjualan listrik PLN ke rumah tangga tumbuh sebesar 11,99 persen.
Baca: Daya Beli Merosot, Indonesia Alami Inflasi Terendah Sejak Tahun 2000
Kemudian, untuk kesehatan dan pendidikan naik itu indikator yang bisa dilihat adalah adanya klaim bruto BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan yang berkontraksi sebesar 13,38 persen.
"Jadi dua komponen masih tumbuh, tetapi melambat. Sementara, komponen-komponen lainnya mengalami kontraksi," pungkasnya.
Adapun komponen konsumsi rumah tangga yang mengalami kontraksi paling dalam adalah restoran dan hotel yang minus 16,3 persen, diikuti oleh transportasi dan komunikasi 15,33 persen.