Grab Selamatkan Perekonomian Jabar Lewat Digitalisasi UMKM
Pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab telah berkontribusi sebesar Rp 10,1 Triliun bagi perekonomian Jawa Barat di tahun 2020.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Walaupun telah memasuki era industri 4.0 tak bisa dipungkiri jika masih banyak para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) di Indonesia yang belum memanfaatkan teknologi internet secara maksimal.
Menurut data yang dilansir dari situs jabar.bps.go.id 98,9 persen usaha UMK di Jawa Barat telah menyerap 74 persen tenaga kerja, namun sayangnya lebih dari 89 pelaku UKM tersebut belum memanfaatkan internet dalam menjalankan usahanya.
Namun hal ini sepertinya sedikit demi sedikit mulai berubah. Menurut studi yang dilakukan Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara terungkap bahwa pekerja lepas dan UMKM yang didukung teknologi Grab telah berkontribusi sebesar Rp 10,1 Triliun bagi perekonomian Jawa Barat di tahun 2020.
Sedangkan menurut riset terbaru yang dilakukan pada tahun 2020, terlihat jika responden melihat peningkatan pendapatan hingga 138 persen melalui digitalisasi. Bahkan 31 persen responden juga mengaku bisa membuka lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang saat bisnis berkembang.
Hal ini seakan menjadi penanda pentingnya digitalisasi untuk membantu ketahanan ekonomi, khususnya memasuki era new normal ini.
Teknologi Membuka Kesempatan Usaha Mitra Merchant dan Agen di Bandung
Menurut riset tersebut terungkap juga 12 persen mitra merchant GrabFood di kota Bandung terinspirasi memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 15 persen mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.
Seiring dengan pertumbuhnya, 31 persen mitra merchant GrabFood di Bandung menambah hingga 3 pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.
Teknologi Meningkatkan Pendapatan Pelaku UMKM
Melalui survei yang sama, para mitra merchant GrabFood Bandung juga mengalami peningkatan pendapatan hingga 37 persen menjadi Rp 54,9 juta per bulan. Sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Bandung meningkat 11% menjadi Rp14,9 juta per bulan sejak bergabung.
Solusi Digitalisasi Grab untuk Jawa Barat
Melihat semakin meningkatkan Industri Kecil Menengah (IKM) yang memanfaatkan teknologinya, Grab bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jawa Barat menghadirkan program #TerusUsaha yang memberikan pelatihan kepada puluhan ribu Industri Kecil Menengah (IKM) binaan DISPERINDAG Jawa Barat.
Seluruh pelatihan yang dilakukan secara virtual, dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing mereka. Topik pelatihan akan fokus pada peran digitalisasi bagi bisnis kecil di era new normal.
Selain itu, Grab juga mengadakan Sosialisasi Layanan Digital untuk Ribuan Pedagang Pasar yang bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Bandung.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mempermudah adaptasi layanan digital sekaligus meningkatkan daya saing dan pendapatan di era new normal.
Program ini menyasar lima pasar tradisional di wilayah Kabupaten Bandung, yakni Pasar Banjaran, Pasar Margahayu, Pasar Majalaya, Pasar Baleendah, dan Pasar Ciwidey.
“Kita melihat bagaimana ada banyak bisnis yang tidak mampu bertahan dan bersaing di era new normal ini karena belum terdigitalisasi. Perubahan pola konsumsi masyarakat yang bergantung pada layanan digital menjadi salah satu faktor terbesarnya. Beralih dan mulai memanfaatkan digitalisasi adalah cara terbaik yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM untuk mempertahankan usaha mereka di era tatanan baru ini. Program #TerusUsaha ini juga sejalan dengan komitmen jangka panjang GrabForGooduntuk membawa lebih banyak dampak positif dari teknologi kami,” jelas Head of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya.