Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

AP II: Maskapai Jangan Buru-buru Meminta Kenaikan Kapasitas Angkut Pesawat

Muhammad Awaluddin, mengatakan maskapai jangan terburu-buru meminta kenaikan kapasitas penumpang di tengah pandemi covid-19.

Editor: Sanusi
zoom-in AP II: Maskapai Jangan Buru-buru Meminta Kenaikan Kapasitas Angkut Pesawat
Tribunnews/Fitri Wulandari
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, mengatakan maskapai jangan terburu-buru meminta kenaikan kapasitas penumpang di tengah pandemi covid-19.

Ia menyebutkan, saat ini jumlah penumpang pada setiap maskapai yang melakukan perjalanan, secara rata-rata baru mencapai 55 persen pada periode 1 hingga 11 Agustus 2020.

"Rata-rata ini diambil dari pergerakan penumpang yang mencapai 720 ribu dan pesawat yang mencapai 815 dalam rentang waktu tersebut," ucap Awaluddin dalam diskusi online, Rabu (12/8/2020).

Maka dari itu, lanjut Awaluddin, maskapai lebih baik mengoptimalkan terlebih dahulu sisa kapasitas yang belum terisi sebanyak 15 persen ini untuk menjadi 70 persen.

"Tempuh dulu batas maksimal yang saat ini diberlakukan, yaitu 70 persen dari kapasitas angkut penumpang maksimal," ujar Awaluddin.

Awaluddin menjelaskan, bila demand sudah sampai kapasitas angkut maka baru melakukan pembicaraan dengan regulator terkait batas keterisian penumpang di dalam peaswat.

BERITA REKOMENDASI

"Bila animo masyarakat sudah naik, dan kembali percaya untuk meggunakan angkutan udara lagi barulah kita sama-sama bicara dengan regulator. Regulator pun pastinya memiliki solusi untuk itu," kata Awaluddin.

Oleh sebab itu, menurut Awaluddin, saat ini semua pihak di industri penerbangan harus bekerja sama untuk mendorong demand untuk menyentuh angka tersebut.

"Jangan buru-buru untuk meminta menaikan kapasitas angkut penumpang, kita naikkan dulu demand lalu jaga protokol kesehatan saat ini untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat naik pesawat," ucap Awaluddin.

Safe Travel Campaign Digelar

Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menjalankan Safe Travel Campaign sejak awal Agustus 2020 untuk memberi jaminan kesehatan dan keselamatan penerbangan bagi masyarakat Indonesia.


Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja menjelaskan, seluruh stakeholder di industri penerbangan telah menjalankan protokol kesehatan dengan ketat sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan.

"Melalui Safe Travel Campaign, kami ingin meyakinkan sekaligus mengajak masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas penerbangan seperti sediakala," ujar Denon saat membuka kegiatan Press Tour Safe Travel Campaign di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng dan Bandara Kualanamu Medan, Sabtu (8/8/2020).

Baca: INACA: Kebangkrutan Maskapai Nasional Akibat Wabah Covid-19 Bisa Saja Terjadi

Denon menilai selama ini pemerintah telah membantu maskapai dan pengelola bandara dalam menyediakan layanan penerbangan yang sehat.

Caranya dengan mewajibkan para penumpang pesawat mengantongi surat hasil rapid test dan mengisi health alert card jika hendak bepergian dengan moda transportasi udara.

Selain itu, ketentuan social distancing di area bandara dan di dalam pesawat juga diberlakukan

"Rapid test dan health alert card untuk memastikan para penumpang yang masuk ke dalam pesawat semuanya sehat. Kami berharap dengan melakukan kampanye ini, kepercayaan masyarakat untuk terbang lagi dengan sehat dan selamat bisa meningkat," jelasnya.

CEO PT Whitesky Aviation ini berharap, seluruh Pemerintah Daerah mau mendukung Safe Travel Campaign yang diinisiasi INACA dengan restu dari Kementerian Perhubungan.

"Prosedur kesehatan masyarakat itu tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Jangan sampai upaya kami menaikkan jumlah penumpang, lantas pihak airlinesnya disorot oleh Pemda. Sudah jelas kami telah menjalankan protokol kesehatan yang baik dari sisi bandara, maskapai, sampai ke hotel demi bisa meningkatkan lagi perekonomian," kata Denon.

Ia meyakini, jika kampanye bisa gencar dipublikasikan maka masyarakat akan percaya diri untuk bepergian lagi.

"Harapan kami di semester II jumlah penumpang pesawat bisa sampai 20 juta lagi dengan melakukan safe campaign. Karena dengan meningkatnya jumlah penumpang pesawat, maka industri pariwisata dan masyarakat yang hidup dari sektor tersebut bisa terbantu," kata Denon.

Jumlah Penumpang Pesawat Naik

Sebagai pengelola 19 bandara di Indonesia, Angkasa Pura II merasakan dampak positif dari Safe Travel Campaign yang diinisiasi INACA.

Muhammad Awaluddin, menyebut setelah kampanye dijalankan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat di bandara yang dikelolanya meningkat signifikan.

"Data dari tanggal 1 sampai 6 Agustus setelah dijalankannya kampanye, ada pertumbuhan pergerakan pesawat sebesar 41 persen. Ke-19 bandara Angkasa Pura II dalam 6 hari itu melayani 4.500 traffic pesawat yang mengangkut sekitar 400 ribuan penumpang," jelas Awaluddin.

Ia menjelaskan, sejak terjadinya pandemi Covid-19, perusahaan yang dipimpinnya selalu mengikuti standard operating procedure (SOP) pengelolaan bandara yang diterapkan Pemerintah.

"Health screening dan semua penambahan SOP kesehatan harus dimaklumi oleh para pengguna jasa bandara, baik itu penumpang maupun operator maskapai. Semua SOP itu dijamin regulasi, sehingga kami harus melakukannya dengan konsisten. Semua demi membangun trust pengguna jasa kami," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas