Ini Syarat Indonesia Bisa Terhindar dari Resesi Menurut Pengamat
Dibandingkan kuartal I-2020, sektor pertanian tumbuh 16,24 persen pada kuartal II-2020.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior & pendiri CORE Indonesia Hendri Saparini menyatakan Indonesia
masih memiliki peluang untuk terhindar dari jurang resesi.
Ia mengatakan, pemerintah harus bisa memaksimalkan kinerja 2 sektor yaitu sektor pertanian dan industri manufaktur yang dianggap berpotensi bisa tumbuh positif secara terus menerus walaupun ada pandemi Covid-19.
"Indonesia bisa terhindar dari resesi? Ya, sangat memungkinkan. Namun pemerintah harus bisa mengoptimalkan sektor pertanian dan industri manufaktur tumbuh terus," ujarnya dalam diskusi BRIEFER.id yang disiarkan secara virtual, Jumat (21/8/2020).
Baca: Di Jurang Resesi, Ekonom Senior Ini Sarankan Jokowi Siapkan Rencana Jangka Panjang 25 Tahun
Ia menyebutkan berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS), pertumbuhan sektor pertanian di kuartal II tahun ini menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dibandingkan kuartal I-2020, sektor pertanian tumbuh 16,24 persen pada kuartal II-2020. Sementara secara tahunan, sektor ini tumbuh 2,19 persen.
Hendri mengatakan sektor pertanian bisa menjadi lapangan pekerjaan yang cukup tinggi.
Apalagi kata dia, Indonesia memiliki sumber daya pertanian yang masih melimpah dan belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Begitupun dengan sektor industri manufaktur yang memberikan sumbangsih hingga 20 persen terhadap PDB Indonesia dan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.
Hendri berharap pemerintah lebih gencar lagi dalam mendorong industri pengolahan yang berorientasi pada kegiatan ekspor, dengan cara melakukan percepatan penetrasi ke pasar internasional.
Salah satu negara yang bisa dijadikan ladang ekspor adalah China. Hendri mengatakan, ekonomi China mulai bangkit dan menunjukkan pertumbuhan yang positif setelah sebelumnya telah mengalami kontraksi.
"Artinya kita punya potensi besar untuk menggenjot kinerja manufaktur. China bisa tumbuh positif, harusnya kita juga bisa karena pasar dalam negeri kita saja masih terbuka luas," ungkapnya.