Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Menguat ke Rp 14.585 per Dolar AS, 26 Agustus 2020, Dinilai Ada Respon Positif Pelaku Pasar

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka menguat ke Rp 14.585 per dolar AS naik naik 0,44 persen, Rabu (26/8/2020).

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Daryono
zoom-in Rupiah Menguat ke Rp 14.585 per Dolar AS, 26 Agustus 2020, Dinilai Ada Respon Positif Pelaku Pasar
KONTAN/Carolus Agus Waluyo
Ilustrasi-Rupiah Menguat ke Rp 14.585 per Dolar AS, 26 Agustus 2020, Dinilai Ada Respon Positif Pelaku Pasar. 

TRIBUNNEWS.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka menguat ke Rp 14.585 per dolar AS, Rabu (26/8/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, posisi rupiah naik 0,44 persen dari penutupan Selasa (25/8/2020), yakni Rp 14.649 per dolas AS.

Dengan posisi ini, rupiah juga menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi di Asia.

Hingga pukul 09.00 WIB, sebagian besar mata uang di kawasan berada di zona hijau.

Baca: Rupiah Khusus Rp 75.000 Dikaitkan dengan Redenominasi, Begini Penjelasan BI

Di mana baht Thailand berada satu tingkat di bawah rupiah setelah menguat 0,19%.

Disusul, dolar Taiwan yang naik 0,18%, yuan China yang terkerek 0,15%, dan ringgit Malaysia yang terapresiasi 0,02%.

Selanjutnya, dolar Singapura dan dolar Hong Kong yang masing-masing menguat tipis 0,007% dan 0,004%.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,11%.

Diikuti oleh won Korea Selatan yang melemah 0,10% dan peso Filipina turun 0,002% di pagi ini.

Ilustrasi-
Ilustrasi-Rupiah Menguat ke Rp 14.585 per Dolar AS, 26 Agustus 2020, Ada Respon Positif dari Pelaku Pasar (KONTAN/Fransiskus Simbolon)

Dinilai ada respons positif pelaku pasar terhadap perkembangan vaksin Covid-19 yang mampu menjaga pergerakan mata uang Garuda tetap menguat pada perdagangan Rabu (26/8/2020).

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan meski angka peningkatan kasus baru Covid-19 masih tinggi, namun pasar tetap merespon positif perkembangan vaksin di dalam negeri.

"Selain itu, pasar juga melihat kebijakan quantitative easing (AS) yang telah diterapkan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) bakal membuat likuiditas," ujar Reny kepada Kontan, Selasa (25/8/2020).


Reny menilai dengan sentimen yang ada bakal memberikan tekanan bagi pergerakan dolar AS ke depan.

Dengan begitu, penguatan nilai tukar rupiah diyakini masih akan berlanjut.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas