Selandia Baru Dorong Kolaborasi Energi Panas Bumi untuk Pulihkan Ekonomi Akibat Covid-19
Pandemi coronavirus menyebabkan tekanan ekstrim bagi komunitas internasional, sistem layanan kesehatan, dan perekonomian global.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Malvyandie Haryadi
Selain menciptakan lapangan kerja dan memberikan skema dukungan terhadap bisnis, dana tersebut akan dikucurkan untuk inisiatif ramah lingkungan dan upaya mengatasi perubahan iklim.
Sejak Mei 2020 ini, Selandia Baru telah menyalurkan lebih dari Rp 59,37 miliar bantuan untuk
mendukung upaya penanganan Covid-19 di Indonesia.
Bantuan tersebut meliputi dukungan untuk menambah kapasitas pengetesan, menyediakan alat pelindung diri dan disinfektan, dan meningkatkan layanan kesehatan dasar.
New Zealand Trade and Enterprise (NZTE), badan pengembangan bisnis internasional Selandia Baru, juga telah mendukung sejumlah inisiatif untuk membangun dan menjaga reputasi Selandia Baru di bidang panas bumi di Indonesia.
Selama pandemi, NZTE dan API berkolaborasi menyediakan platform untuk berbagi informasi berupa webinar mingguan yang menghadirkan teknologi, solusi, dan inovasi asal Selandia Baru di sektor panas bumi.
Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia Diana Permana menegaskan, Selandia Baru selalu siap melanjutkan dukungannya untuk upaya pemulihan ekonomi ramah lingkungan dan pengembangan panas bumi di Indonesia, salah satu negara di dunia yang memiliki potensi energi panas bumi yang sangat besar.
Lebih dari 36 tahun lalu, kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan Selandia Baru melahirkan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama Indonesia di Kamojang, Jawa Barat yang dibangun
dengan bantuan finansial New Zealand Aid Programme.
Kemitraan ini akan memasuki fase baru, sejalan dengan ambisi Indonesia untuk memproduksi 7.241 megawatt tenaga listrik dari panas bumi pada 2025.
Pemerintah Selandia Baru berkomitmen mengalokasikan bantuan Rp296,86 miliar
selama periode 2017-2022 dalam bentuk pelatihan bersama Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dukungan teknis bagi
mitra termasuk Kementerian ESDM dan PT Sarana Mitra Infrastruktur (SMI), serta upaya peningkatan
akses ke energi panas bumi di Maluku.
Selama lebih dari 50 tahun, Selandia Baru telah menginvestasikan ratusan juta dolar untuk
pengembangan energi panas bumi di Indonesia dan akan terus memberi pelatihan bagi pakar-pakar
panas bumi Indonesia.
Melalui NZTE dan New Zealand Aid Programme, Selandia Baru akan terus berupaya mewujudkan potensi panas bumi Indonesia berbekal kerja sama yang telah lama terbangun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.