Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Empat Sektor Ini Potensi Raih Cuan dari Pengembangan Industri Halal

Sumatera Barat telah mengeluarkan beberapa ketentuan untuk mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Editor: Sanusi
zoom-in Empat Sektor Ini Potensi Raih Cuan dari Pengembangan Industri Halal
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
BELAJAR PROSES MEMBATIK - Sejumlah ibu-ibu PKK RT 02/RW 04 Kelurahan Mangunsari, Gunungpati, Kota Semarang antusias mengikuti proses belajar membatik di Rumah Batik IDENTIX Mangunsari Kota Semarang bersama R. Bambang Sumardiono dari Yogyakarta, Sabtu (22/08/20). Diharapkan kegiatan ini bisa mengajak ibu-ibu di Mangunsari lebih mencintai batik dan bisa bergerak bersama untuk menumbukkan UMKM di Kota Semarang dan Jawa Tengah. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, Indonesia memiliki empat sektor potensial raih keuntungan atau cuan sebagai sumber pengembangan industri halal nasional, yaitu sektor pertanian, industri makanan dan fesyen, energi terbarukan, dan pariwisata halal.

Pengembangan sektor potensial tersebut dilakukan melalui pendekatan rantai nilai halal yaitu pemberdayaan dan pengembangan ekonomi syariah secara komprehensif, termasuk memperkuat digitalisasi UMKM Syariah.

"Tujuannya untuk memperluas akses pasar dan pembuatan kanal pembayaran digital melalui QRIS atau QR Indonesian Standard," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng dalam sambutan pembukaan Festival Ekonomi Syariah Regional (FESyar) Sumatera di Padang secara virtual, Senin (14/9/2020).

Baca: Kiat Mengelola Bisnis UMKM di Era New Normal, Manfaatkan Media Sosial dan Beri Promo Menarik

Baca: Pimpinan MPR Kagum Terhadap Kemampuan Bertahan UMKM di Baubau

Gelaran FESyar Regional Sumatera ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Virtual 2020 yang dibuka pada awal Agustus 2020 lalu oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagai Wakil Ketua atau Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Jakarta.

Sementara, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menjelaskan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengeluarkan beberapa ketentuan untuk mendukung perkembangan ekonomi dan keuangan syariah.

"Terutama untuk mendukung pengembangan kuliner dan wisata halal. Pelaksanaan Fesyar merupakan momentum yang tepat untuk semakin memperkenalkan ekonomi dan keuangan syariah kepada masyarakat," kata Onny.

Berita Rekomendasi

FESyar Regional Sumatera 2020 mengangkat tema “Penguatan Konektivitas Ekonomi Syariah sebagai Pendorong Ekonomi Regional” berlangsung selama 7 hari dari tanggal 14 hingga 20 September 2020 secara virtual.

Tema tersebut sejalan dengan konteks wilayah Sumatera yang berbatasan dengan berbagai negara, seperti Singapura dan Malaysia, sehingga diharapkan dapat terjadi hubungan perekonomian yang lebih erat.

"Penyelenggaraan Fesyar tahun ini, menandai era baru dengan penggunaan media virtual sebagai upaya bersama untuk menggerakkan ekonomi dan keuangan syariah di masa pandemi Covid-19. Kegiatan Fesyar difokuskan untuk menampilkan sekaligus mendorong pengembangan usaha syariah melalui halal value chain, ekonomi pesantren, UMKM dan koorporasi," pungkas Onny.

Adapun pelaksanaan Fesyar Regional Sumatera 2020 diharapkan dapat mempertemukan pemasok dan produsen, produsen dan distributor, produsen dan konsumen, maupun inventor pada industri halal nasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas