Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sky Energy Indonesia Tbk Lepas 199 Juta Saham Baru di Harga Rp 500 Per Lembar

Sky Energy meralat jadwal rencana RUPSLB yang semula diselenggarakan pada 24 September 2020 menjadi 2 Oktober 2020.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sky Energy Indonesia Tbk Lepas 199 Juta Saham Baru di Harga Rp 500 Per Lembar
Tribunnews/Irwan Rismawan
ILUSTRASI Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten energi terbarukan PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) meralat jadwal rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang semula diselenggarakan pada 24 September 2020 menjadi 2 Oktober 2020.

RUPSLB akan tetap digelar di kantor operasional Perseroan di Jl Raya Cicadas, Gunung Putri, Bogor.

Adapun agenda RUPSLB di antaranya rapat persetujuan pembatalan right issues tahap pertama yang sebelumnya sudah disetujui RUPSLB pada 25 Juli 2019 karena telah melewati batas waktu berlaku 12 bulan dari tanggal persetujuan, rapat untuk memperoleh kembali persetujuan RUPSLB untuk melaksanakan penawaran umum terbatas atau right issues tahap 2, dan rapat perubahan susunan dewan direksi dan dewan komisaris perseroan.

Dalam RUPSLB ini direksi perseroan akan meminta persetujuan dari para pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi melakukan penambahan modal perseroan melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issues.

Baca: IHSG Hari Ini Berpeluang Naik ke 5.233, Cermati Saham-saham Berikut

Melalui mekanisme ini, JSKY berencana menerbitkan saham baru sebanyak 199.188.920 lembar dengan harga penawaran pada pelaksanaan sebesar Rp 500 per lembar, dengan harga nominal Rp 50 per lembar.

Baca: PSBB Jakarta Tak Pengaruhi Animo Emiten, Tujuh Perusahaan Catatkan Saham Perdana di BEI

Penerbitan saham baru ini akan diikuti dengan penerbitan waran sebanyak-banyaknya 707.120.666 dengan harga pelaksanaan waran Rp 650 dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor kepada para pemegang saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas dengan HMETD.

Berita Rekomendasi

Dalam RUPSLB ini juga ada agenda rapat perubahan susunan direksi dan komisaris perseroan sesuai dengan komposisi kepemilikan saham baru.

Dengan penawaran ini JSKY menargetkan akan mendapatkan tambahan modal sekitar Rp 99,59 miliar.

Rencana JSKY seluruh dana yang terhimpun dari right issues ini akan digunakan untuk penambahan modal kerja perseroan setelah dikurangi biaya-biaya emisi.

“Penambahan modal akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan,” ujar Firsky Kurniawan, Sekretaris JSKY, Selasa (15/9/2020). Right issues merupakan peluang bagi para pemegang saham perseroan untuk meningkatkan kontribusi dan prosentase saham.

JSKY adalah emiten yang fokus pada industri energi terbarukan.

Teknologi energi terbarukan saat ini sedang trend dan menjadi pasar yang sangat prospektif di seluruh dunia. Di Indonesia prospek manis bisnis ini bisa dilihat dari program kerja pemerintah yang menargetkan bauran energi baru dan terbarukan akan mencapai 23% dari komsumsi energi nasional hingga 2025.

Selain memproduksi dan memasarkan panel surya (solar cell) untuk pasar dalam negeri dan ekspor, JSKY pada tahun ini juga mengerjakan sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai daerah diantaranya kontrak proyek PLTS di Merauke, Papua, dan Sorong, Papua Barat, dengan nilai kurang lebih Rp 500 miliar.

JSKY juga telah membangun dan mengelola proyek percontohan PLTS teknologi mutakhir di Fakultas Teknik UI dan PLTS Karampuang di Sulawesi Barat.

Dengan berbagai proyek ini, JSKY memproyeksikan akan meningkatkan laba bisnis menjadi Rp 106 miliar pada 2020. Dan mendongkrak aset perseroan menjadi Rp 717 miliar pada 2020 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 608 miliar.

“Pasar retail agak melambat karena melambatnya seluruh sektor bisnis secara global akibat pandemi Covid-19 yang belum usai. Tetapi kami masih tetap optimis target pendapatan sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini akan bisa dicapai dengan ditopang berbagai kontrak proyek energi,” ujar Firsky Kurniawan.

Saat ini JSKY juga sedang menyelesaikan proyek perluasan pabrik panel surya milik JSKY di Cisalak, Jawa Barat.
“Permintaan ekspor masih tinggi, sehingga perluasan tidak bisa ditunda,” tambah Firsky Kurniawan. JSKY mempunyai pangsa ekspor panel surya ke Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas