BI Tahan Suku Bunga Kuatkan IHSG, Analis: Besok Diprediksi Investor Ambil Untung
pelemahan awal sesi akibat terkena sentimen negatif dari aksi unjuk rasa para demonstran yang berlanjut mengenai Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup naik 0,77 persen atau positif sebesar 39,47 poin kelevel 5.132,57 meskipun sempat melemah pada awal sesi.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, pelemahan awal sesi akibat terkena sentimen negatif dari aksi unjuk rasa para demonstran yang berlanjut mengenai Undang-undang (UU) Cipta Kerja.
"Saham-saham sektor keuangan menguat 1,80 persen, optimis setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan sebesar 4 persen. Keputusan tersebut mempertimbangkan perlunya jaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah inflasi yang rendah," ujarnya, Selasa (13/10/2020).
Baca juga: BI Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ini Kata Analis
Menurut Lanjar, BI melihat pemulihan di dalam negeri membaik, terutama didorong stimulus fiskal dan ekspor yang juga membaik ditopang oleh berlanjutnya permintaan global terutama Amerika Serikat dan China untuk besi baja, pulp dan kertas serta produk tekstil.
Baca juga: Oktober 2020, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan Tetap 4 Persen
"Sementara, investor asing tercatat net sell sebesar Rp 55,69 miliar," katanya.
Di sisi lain, dia memperkirakan secara teknikal IHSG bergerak break out resistance MA50 dan mencapai target resistance upper bollinger bands.
Indikator stochastic bergerak mulai menjenuh dengan indikator MACD yang bergerak menguat dan histogram yang cukup tinggi menjadi salah satu signal pergerakan yang mulai tertahan.
"Sehingga pada perdagangan besok secara teknikal berpotensi mulai bergerak tertahan dibayangi aksi profit taking dengan support resistance 5.100 hingga 5.160," pungkas Lanjar.