Okupansi Penumpang Turun 89 Persen, Usaha Logistik Jadi ''Sekoci'' Pelni saat Pandemi
kinerja pada kapal barang naik 230 persen atau naik dari 725 TEUs di triwulan III tahun 2019 menjadi 2.370 TEUs di triwulan III 2020.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi covid 19 saat ini masih terjadi, banyak sektor bisnis terutama transportasi terkena imbasnya.
Tidak terkecuali yang dialami PT Pelni (Persero), meski terkena imbas namun Pelni masih tertolong adanya logistik dan pengiriman barang melalui kapal laut.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru Pelni Kerahkan Semua Armada, ABK Wajib Pakai Hazmat
"Untung tapi enggak untung banget, imbas banyaknya penutupan pelabuhan. Tapi kita tertolong dari logistik karena Pelni punya tiga anak usaha urusan logistik," ujar Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro saat Media Briefing di kawasan Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020).
Menurut Yahya, sejak kapal penumpang diizinkan beroperasi kembali pada Mei 2020, produksi penumpang kapal Pelni pada periode Mei – September 2020 mencapai 294.973 penumpang.
Terjadi penurunan produksi penumpang sebesar 89 persen pada periode yang sama di tahun 2019.
"Yang paling terasa saat Idul Fitri karena ada larangan," ujar Yahya.
Dari data penumpang per September 2020 terjadi kenaikan penumpang pada triwulan III 2020 yang naik sebanyak 204.583 atau naik 308 persen dari 66.289 penumpang di triwulan II 2020.
Untuk triwulan III 2020 kenaikan penumpang sebanyak 165.561 atau naik 452 persen dari 36.603 penumpang di triwulan II 2020.
Sementara itu, pada kapal perintis terjadi kenaikan penumpang pada triwulan III 2020 yang naik sebanyak 39.708 atau naik 134 persen dari 29.334 penumpang di triwulan II 2020.
Di sisi lain lanjut Yahya, kinerja pada kapal barang naik 230 persen atau naik dari 725 TEUs di triwulan III tahun 2019 menjadi 2.370 TEUs di triwulan III 2020.
Kinerja kapal barang di triwulan III 2020 juga mengalami kenaikan sebanyak 530 TEUs atau naik sebesar 29 persen dari 1.840 TEUs di triwulan II 2020 dengan dua trayek yang padat muatan.
Lebih jauh Yahya menjelaskan muatan barang pada kapal penumpang mengalami penurunan sama halnya dengan produksi penumpang yaitu akibat adanya larangan sandar di pelabuhan-pelabuhan bagi kapal penumpang.
Namun dengan kebijakan optimalisasi muatan pada masa pandemi, sehingga kapal penumpang dioptimalkan untuk mengangkut muatan barang.