Suramnya Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Versi Lembaga Dunia, IMF hingga Bank Dunia
IMF memproyeksi Indonesia akan mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi lebih dalam, yakni sebesar minus 1,5 persen.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) telah membawa perekonomian dunia ke jurang resesi, tidak terkecuali Indonesia.
Hal ini terefleksikan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi RI kuartal II 2020 yang negatif 5,32 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ketika berbicara dalam forum Fourth G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting melalui video conference menyampaikan, ketidakpastian tentang berakhirnya pandemi juga masih mengintai prospek ekonomi Indonesia.
Baca juga: Airlangga: Kalau Pertumbuhan Ekonomi Mencapai 5% Maka 2,5 Juta Masyarakat Bisa Memperoleh Pekerjaan
Baca juga: Staf Khusus Menkeu: Kepercayaan Investor Global Terhadap Pemulihan Ekonomi RI Cukup Tinggi
“Kami telah mengantisipasi bahwa pertumbuhan ekonomi tahunan akan turun tahun ini antara 1,7 persen hingga 0,6 persen. Ini jauh lebih baik karena pemulihan berada di jalurnya setelah kontraksi yang sangat dalam pada kuartal kedua sebesar 5,3 persen,” jelas Sri Mulyani, Kamis (15/10/2020).
Sehingga Menkeu berharap tahun depan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali pulih pada jangka menengah normalnya mulai tahun 2021.
Baca juga: PSBB Dilonggarkan, Mantan Menkeu: Pengusaha Tetap Kesulitan Bayar Sewa
Berikut proyeksi perekonomian RI hingga akhir tahun menurut lembaga-lembaga dunia.
1. IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Jadi Minus 1,5 Persen
Dana Moneter Internasional ( IMF) merevisi angka proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini.
Sebelumnya, pada Juni lalu, IMF memperkirakan, hingga akhir tahun kinerja perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,3 persen.
Adapun berdasarkan data terbaru, IMF memproyeksi Indonesia akan mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi lebih dalam, yakni sebesar minus 1,5 persen.
Namun demikian, menurut IMF, kinerja perekonomian Indonesia akan membaik pada 2021. Pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan akan tumbuh di kisaran 6,1 persen.
“Semua pasar negara berkembang dan kawasan ekonomi berkembang diperkirakan akan mengalami kontraksi tahun ini, termasuk negara berkembang di Asia, di mana negara-negara besar, seperti India dan Indonesia, terus berusaha mengendalikan pandemi,” ujar Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath dalam laporan World Economic Outlook: A Long and Difficult Ascent, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (15/10/2020).
IMF juga memproyeksikan ekonomi dunia akan mengalami kontraksi 4,4 persen pada 2020, menguat jika dibandingkan dengan proyeksi pada Juni lalu.
Perbaikan kinerja tersebut didorong oleh oleh pemulihan kinerja perekonomian di Amerika Serikat dan Eropa setelah kebijakan isolasi atau lockdown dilonggarkan.