Cara Grab Selamatkan UMKM Indonesia di Tengah Pandemi Covid-19
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengungkapkan jika pandemi Covid-19 mengubah tatanan sosial masyarakat
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – GrabFood mengadakan konferensi virtual perdana bertema “Buka Potensi bersama Grab: Berkembang dalam Dunia Digital” pada Kamis (5/11/2020). Konferensi virtual ini dihadiri oleh Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, Menparekraf Wishnutama Kusubandio, dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengungkapkan jika pandemi Covid-19 mengubah tatanan sosial masyarakat sehingga mengharuskan mereka ada di rumah. Hal ini, akunya, mempengaruhi berbagai industri termasuk Grab.
Melihat pandemi ini terus berkembang, dengan cepat Grab mengubah fokusnya ke dalam tiga hal.
Pertama, melindungi mata pencaharian, “kami dengan program TerusUsaha telah mendorong digitalisasi UMKM, dan menghadirkan bisnis-bisnis tersebut ke platform kami, kami menyediakan beragam tools agar mereka bisa menjalankan bisnis online secara sukses,” ujarnya.
Kedua, Grab mendukung komunitas, “kami meluncurkan GrabMart, layanan pengantaran bahan makanan dan kebutuhan pokok, serta GrabAssistant yakni memanfaatkan mitra pengemudi Grab untuk mendapatkan segala hal yang konsumen inginkan dari rumah saja,” ujarnya.
“Ketiga, kami membantu pemerintah dalam membendung penyebaran Covid-19 lebih lanjut melalui pendidikan keselamatan dan kebersihan, menetapkan standar kebersihan yang ketat, dan juga membantu pemerintah dengan melakukan tes Covid-19,” tambah Neneng.
Selain membawa perubahan ke konsumen tak bisa dipungkiri, Covid-19 juga membawa dampak bagi dunia bisnis.
Salah satunya bisnis Sweet Sundae Ice Cream yang menjadi pemasok usaha bisnis restoran, hotel, dan café di Yogyakarta, akibat Covid-19 bisnis tersebut mandek, dan pemasukannya anjlok 80 persen.
“Namun berkat teknologi dan menjadi mitra Grab, dalam kurung waktu 2 bulan usahanya langsung meningkat hingga 85 persen dan mulai berjalan normal. Teknologi sudah membantunya menemukan pelanggan baru untuk usahanya. Kisah ini mengingatkan kita bahwa ada secercah harapan bahkan pada saat krisis,” ujar Neneng.
Tren Konsumen di tengah pandemi Covid-19
Dalam kesempatan yang sama, Neneng juga menjabarkan seperti apa tren konsumen di tengah pandemi Covid-19.
Pertama, konsumen lebih cepat beradaptasi dengan online dari pada sebelumnya. Hal ini membuat konsumen menggunkaan aplikasi GrabFood lebih sering, berkat kemudahannya. Merchant pun, terang Neneng, dapat membuka potensi pelanggan baru yang bertambah hingga 153 persen.
Kedua, konsumen kini lebih sering memasak di rumah. Hal ini sebagai bagian dari hobi baru dan mereka yang khawatir akan keamanan dan kebersihan makanan dari luar.
“Ini berdasarkan survei dari Mckensey yang mengungkapkan bahwa kesehatan dan kebersihan dipilih oleh 20 persen konsumen sebagai pendorong utama mereka untuk berbelanja digital dan mendukung bisnis lokal,” ujarnya.