Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Siapapun Presiden Terpilih AS, Pengusaha Bilang Indonesia Dilihat Sebagai Negara Strategis

kalau kandidat Partai Demokrat memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat, maka kebijakannya akan mengarah ke energi ramah lingkungan

Editor: Sanusi
zoom-in Siapapun Presiden Terpilih AS, Pengusaha Bilang Indonesia Dilihat Sebagai Negara Strategis
Adiatmaputra Fajar
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, Undang-undang (UU) Cipta Kerja dapat mengakomodasi isu lingkungan, meski sempat dapat protes dari investor green investment. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan, kalau kandidat Partai Demokrat memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat, maka kebijakannya akan mengarah ke energi ramah lingkungan atau green energy.

Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, Undang-undang (UU) Cipta Kerja dapat mengakomodasi isu lingkungan, meski sempat dapat protes dari investor green investment.

Baca juga: Gubernur Kalbar Sutarmidji Polisikan Mahasiswi yang Memakinya Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja

"Kalau Demokrat biasa lebih berat ke isu lingkungan, ke masalah sosial itu yang lebih perhatikan. Kalau UU Cipta Kerja disebut tidak pro investasi ramah lingkungan tidak gitu juga, Indonesia cukup bagus di dalam isu lingkungan," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Risma Punguti Sampah Saat Ada Demo Tolak UU Cipta Kerja, Demonstran: Kesejahteraan Wargamu Terancam

Sementara itu, Hariyadi membandingkan, pada masa pemerintahan Donald Trump tidak ada tekanan berat dari AS karena Indonesia dinilai negara strategis di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

"Waktu Trump jadi Presiden, menurut saya mereka tidak menekan, tidak berarti juga terpilihnya Joe Biden jadi Presiden jadi menekan isu lingkungan. Posisi AS itu anggap Indonesia strategis, apapun Pemerintahannya untuk kepentingan global jadi penyeimbang kekuatan seperti China," katanya.

Selain itu, dia menambahkan, juga untuk mengakomodasi menganai aliran agama garis keras yang terjadi di beberapa bagian dunia.

Berita Rekomendasi

Lalu, Indonesia juga dipandang oleh AS dari sisi ekonomi bagus pertumbuhannya dan memiliki penduduk dengan jumlah angkatan kerja signifikan.

"Dianggap kita menuju kelas menengah tinggi dari segi pendapatannya. Mereka anggap demokratisasi kita berhasil, walaupun umur kita masih pendek," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas