BPS: Impor Migas dan Non Migas Minus 26,93 Persen di Oktober 2020
Jika dilihat berdasarkan bulanan, impor RI masih mengalami penurunan dari 11,57 miliar dolar AS menjadi 10,78 miliar dolar AS.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis impor migas dan non migas pada Oktober 2020 minus 26,93 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
"Untuk migas turun 38,54 persen dari 1,76 miliar dolar AS di Oktober 2019 menjadi 1,08 miliar dolar AS di Oktober 2020. Non migas turun 25,96 persen dari 13,00 miliar dolar AS menjadi 9,70 miliar dolar AS," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto saat konferensi pers virtual, Senin (16/11/2020).
"Kalau kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya memang total impor kita masih jauh di bawah tahun 2018 maupun 2019," urainya.
Sementara jika dilihat berdasarkan bulanan, tren impor Indonesia masih mengalami penurunan dari 11,57 miliar dolar AS menjadi 10,78 miliar dolar AS.
Baca juga: BPS: Minat Belanja Masyarakat Mulai Pulih Menuju Normal
Sektor migas bulan September 2020 tercatat turun minus 8,03 persen dari 1,17 miliar dolar AS menjadi 1,08 miliar dolar AS.
Sedangkan sektor non migas turun 6,65 persen dari 10,40 miliar dolar AS menjadi 9,70 miliar dolar AS.
Baca juga: Arcandra Tahar: Infrastruktur Jadi Kunci Pengembangan Bisnis Migas
BPS mencatat nilai impor menurut penggunaan barang mengalami tren negatif.
Nilai impor golongan konsumsi Oktober 2020 minus 27,88 persen, bahan baku minus 27,40 persen, barang modal minus 24,24 persen sehingga secara keseluruhan minus 26,93 persen jika dibandingkan tahun lalu.
"Menurut penggunaan barang golongan bahan baku atau penolong berkontribusi 73,25 persen dari total impor Oktober 2020," tutur Setianto.