Covid-19 Membuat 3 Maskapai Penerbangan Ini Bangkrut
maskapai penerbangan Flybe menjadi korban pandemi Covid-19 dan menyatakan bangkrut pada Maret 2020.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia penerbangan. Pasalnya akibat Covid-19, banyak maskapai yang menyatakan bangkrut.
Mengutip dari laman situs The Guardian pad Senin (16/11/2020), maskapai penerbangan Flybe menjadi korban pandemi Covid-19 dan menyatakan bangkrut pada Maret 2020.
Baca juga: Maskapai Asal Jepang Tawarkan Penerbangan untuk Melihat Sunset Pertama di Tahun 2021
Maskapai regional independen terbesar di Eropa dengan jumlah karyawan 2.200 orang, yang mampu mengangkut 8 juta penumpang dalam setahun tak bisa bertahan akibat Covid-19.
Sejak 5 Maret 2020, maskapai yang berbasis di Exeter, Inggris ini menghentikan operasionalnya dan menurut laporan The Guardians merek dan aset yang tersisa telah dijual kepada Thyme Opco yang merupakan bagian dari Virgin Connect.
Baca juga: Maskapai Ini Berikan Layanan Menikah di Pesawat, Biayanya Rp 403 Juta
Tak hanya Flybe saja, maskapai kebanggaan negara Thailand yaitu Thai Airways pun mengalami kebangkrutan setelah diterpa pandemi Covid-19.
Maskapai Thai Airways sampai harus berjualan patong-go atau roti goreng khas Thailand untuk mencari sumber pendapatan baru.
Bahkan, baru-baru ini Thai Airways dikabarkan akan menjual 34 pesawat miliknya untuk memulihkan keuangan perusahaan akibat terdampak Covid-19.
Selanjutnya maskapai yang menjadi korban Covid-19 dan bangkrut yaitu Aeromexico yang pada Juli 2020 lalu mengajukan permohonan kebangkrutan di pengadilan Amerika Serikat (AS).
Aeromexico menjadi maskapai ketiga Amerika Latin yang mengajukan bangkrut, setelah Latam Airlines asal Chili dan Avianca Holdings asal Kolombia.
Permohonan kebangkrutan ini, disebabkan permintaan perjalanan angkutan udara yang menurun akibat pandemi Covid-19.