Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kehadiran Galon Air Kemasan Sekali Pakai Dinilai Hemat Pemakaian Plastik

Asosiasi Daur Ulang Palstik Indonesia (Adupi) Christien Halim menilai kehadiran galon air kemasan sekali pakai justru menghemat pemakaian plastik.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kehadiran Galon Air Kemasan Sekali Pakai Dinilai Hemat Pemakaian Plastik
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Daur Ulang Palstik Indonesia (Adupi) Christien Halim menilai kehadiran galon air kemasan sekali pakai justru menghemat pemakaian plastik.

Menurutnya, satu galon yang mampu memuat 19 liter air dapat menggantikan botol air kemasan yang isinya 500 mililiter (ml).

“Pemakain botol yang banyak malah menambah jumlah sampah botol yang dipakai. Untuk perusahaan daur ulang plastik juga lebih mudah untuk di daur ulang. Ini justru ramah lingkungan," ucapnya dalam webinar Waste Management untuk Mendukung Circular Economy ditulis, Rabu (18/11/1020).

Baca juga: Plastik PET Seperti yang Digunakan Botol dan Galon Sekali Pakai Paling Ramah Lingkungan

Sementara LSM Sahabat Daur Ulang Dhora Elvira mengatakan, sampah plastik yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mudah didaur ulang adalah plastik dari jenis PET.

“Plastik berbahan dasar PET (biasanya banyak digunakan di kemasan botol plastik air mineral) hampir semua merek botol plastik air mineral. Kalau galon, kalau tidak salah Le Minerale galon sekali pakai yang menggunakan bahan PET dengan Kode Plastik Daur Ulang No.1,” urai Dhora.

Dia menambahkan sampah plastik akan lebih baik jika dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.

Itu karena butuh waktu 450 - 1000 tahun untuk sampah dari botol plastik dapat terurai.

Baca juga: BPOM Ingatkan Iklan Galon Sekali Pakai tidak Boleh Diskreditkan Produk Lain

Berita Rekomendasi

“Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1.000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun,” jelas Dhora.

Ketua Ikatan Pemulung Indonesia, Prispolly Lengkong, menjelaskan selama ini para pemulung memanfaatkan nilai ekonomis dari sampah yang mereka pungut.

Prispolly menyebut plastik jenis PET merupakan primadona untuk para pemulung karena nilai ekonominya yang tinggi.

Selain itu plastik jenis ini lebih mudah di dapatkan (selain di kawasan pariwisata, hotel dan resto).

"Galon sekali pakai karena nilai ekonomisnya tinggi sudah pasti diambil oleh pemulung dan tidak mungkin adanya penumpukan plastik limbah, bahkan ketika kita buang didepan rumah sekalipun pasti ada yang mengambilnya,” ujar Prispolly.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas