Panen Raya Kentang di Lahan Demplot, Produktivitasnya Naik Dua Kali Lipat
Demplot menggunakan NPK Petro Ningrat dan NPK Phonska Plus ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas kentang hingga dua kali lipat.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Petrokimia Gresik menggelar panen raya kentang pada lahan demonstration plot (demplot) di atas lahan seluas 3 hektar di Desa Sajan, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (18/11/2020).
Demplot menggunakan NPK Petro Ningrat dan NPK Phonska Plus ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas kentang hingga dua kali lipat.
Baca juga: Pengangkatan Putri Mentan sebagai Komisaris PT Petrokimia Gresik Dapat Dianggap Konflik Kepentingan
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan, di masa pandemi Covid-19 saat ini sektor pertanian memiliki peran yang makin penting dan strategis. Karenanya, produksi di sektor pertanian harus semakin digenjot, terutama di daerah-daerah yang menjadi sentra pertanian.
“Salah satunya di Kecamatan Sembalun. Wilayah ini menjadi salah satu penghasil utama komoditas hortikultura, khususnya tanaman kentang, di Kabupaten Lombok Timur,” ujar Dwi Satriyo, Kamis (19/11/2020).
Dia menjelaskan, Sembalun menjadi kawasan pertanian yang sangat potensial karena didukung agroklimat yang sesuai dan petani yang sudah berpengalaman.
Bahkan, pemerintah memproyeksikan Kecamatan Sembalun sebagai sentra pengembangan produksi hortikultura kentang nasional, termasuk pembenihan.
Untuk itu, Petrokimia Gresik berkomitmen mendukung upaya tersebut dengan menjadikan Desa Sajan di Kecamatan Sembalun sebagai kampung percontohan lokasi demonstration plot menggunakan produk-produk komersil unggulan Petrokimia Gresik.
“Selain pupuk, kami juga bekerja sama dengan anak perusahaan Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku untuk memberikan kawalan pengendalian hama agar hasilnya lebih optimal,” ujar Dwi Satriyo.
Pemupukan
Rekomendasi pemupukan pada lahan demplot seluas 3 hektare ini dibagi dalam tiga formulasi untuk masing-masing satu hektare lahan.
Pada lahan pertama menggunakan satu ton pupuk Petro Ningrat, lahan kedua 500 kilogram (kg) Petro Ningrat dan 500 kg Phonska Plus, dan lahan ketiga menggunakan 1 ton Phonska Plus. Kemudian ditambahkan pupuk hayati Petrobiofertil dan Sinar Bio untuk ketiga lahan tersebut.
Dengan formulasi pemupukan tersebut, secara vegetatif menunjukkan jumlah daun, kondisi ranting, tinggi tanaman, dan ketahanan yang bagus.
Sedangkan dari sisi generatif jumlah rata-rata umbi yang dihasilkan mencapai 40 hingga 50 biji bibit kentang G2 untuk satu tanaman, meningkat dari kebiasaan petani setempat yang hanya menghasilkan 20 - 30 biji bibit kentang G2 untuk satu tanaman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.