Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah optimistis bisa sejajar dengan negara lainnya Indonesia dalam mengembangkan teknologi generasi ke-5 atau fifth generation (5G).

Seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ismail dalam agenda virtual bertajuk 'Menakar Kesiapan Indonesia Menyambut Era 5G', Selasa (24/11/2020).

Baca juga: 5G Bagian dari Revolusi Teknologi, Kemkominfo: Perubahannya Drastis Dibanding 4G

Menurutnya, peluang Indonesia tentunya sama seperti negara lainnya yang kini berlomba untuk mengembangkan teknologi generasi terbaru dari 4G tersebut.

Ia menegaskan, dalam hal teknologi pun, seharusnya Indonesia tidak boleh tertinggal.

"Ya semua negara sekarang sedang berlomba untuk menyiapkan network itu, jadi peluang kita ya sama besarnya dengan peluang-peluang negara yang lain. Karena ini sebuah keniscayaan, setiap ada perubahan evolusi teknologi itu, kita tidak ingin tertinggal," ujar Ismail, pada kesempatan tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia harus memiliki strategi agar tidak hanya menjadi pasar saja namun juga bisa memanfaatkan secara maksimal teknologi tersebut.

"Kita sebagai bangsa tentu harus memiliki strategi agar perubahan teknologi itu kita mendapatkan benefitnya. Jangan hanya menjadi pasar saja, artinya kita hanya belanja barangnya, membeli perangkat-perangkat itu," jelas Ismail.

Selama ini, perangkat untuk membangun teknologi di tanah air masih harus diimpor.

Sehingga ini menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk memiliki strategi, agar kedepannya Indonesia tidak hanya menjadi konsumen dari teknologi mobile broadband saja.

"Hampir semua perangkat impor, kemudian kita tidak punya strategi yang baik sehingga yang ada hanyalah kita menjadi konsumsi saja, tapi tidak bisa memanfaatkan teknologi itu secara maksimal. Jadi strategi untuk bisa memaksimalkan, memanfaatkan dan mengembangkan 5G ini menjadi hal yang sangat penting," kata Ismail.