Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indonesia Energy Watch: Jangan Gunakan Lagi Premium Supaya Hidup Makin Sehat

Sudah saatnya masyarakat meninggalkan BBM Ron Rendah seri Premium karena berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Editor: Sanusi
zoom-in Indonesia Energy Watch: Jangan Gunakan Lagi Premium Supaya Hidup Makin Sehat
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November, karyawan SPBU COCO 41502.02 Sultan Agung Kota Semarang memakai pakaian ala pejuang kemerdekaan saat melayani para konsumen, Selasa (10/11). Untuk mencegan penularan Covid-19 petugas SPBU memakai masker, pelindung wajah, dan sarung tangan saat melayani konsumen Untuk mencegah penularan virus corona Covid-19. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Konsumsi BBM oktan rendah bisa memicu berbagai penyakit, termasuk kanker. BBM oktan rendah akan membuat pembakaran di dalam mesin menjadi tidak sempurna. Ini terjadi, karena terbakarnya BBM di dalam ruang bakar hanya karena tekanan mesin bukan karena percikan api dari busi.

Berdasar riset KPPB bersama Universitas Indonesia (UI), rata-rata air seni masyarakat Jakarta mengandung polysiclic aromatic hydrocarbons (PAH) 2.200 mg kreatinin.

Angka tersebut, lanjut Safrudin sangat tinggi karena standar World Health Organizazation (WHO) hanya memperbolehkan 500 mg kreatinin.

Selain itu, di dalam urine juga ditemukan benzene yang juga sangat tinggi, yaitu 8,9 mg. Angka tersebut jauh di atas standar WHO, yaitu maksimal hanya boleh 0,3 mg kreatinin.

Dari temuan KPPB, PAH dan benzene pada urine masyarakat Jakarta tersebut berasal dari pencemaran hidrokarbon kendaraan bermotor. Jadi sangat wajar jika angka penderita kanker di Jakarta tinggi dan terus meningkat.

Tak hanya kanker, berbagai penyakit lain yang tak kalah berbahaya, juga mengintai. Selain itu, karbon monoksida yang dihasilkan juga bersifat racun dan nitrogen dioksida memicu penyakit paru-paru.

Temuan lain, bahaya BBM beroktan rendah seperti Premium akan mencemari lingkungan, yang pada ujungnya akan berdampak pula pada kesehatan manusia.

Berita Rekomendasi

Seperti mengganggu saluran pernafasan. Apalagi di jalanan yang padat kendaraan. Akan berisiko menyebabkan gangguan pernafasan. Yang punya risiko asma bisa lebih memicu asma, sampai jangka panjang adalah kanker paru-paru.

Karena itu, langkah pemerintah bersama Pertamina mendorong penggunaan bahan bakar ron tinggi, seperti Pertamax, sangat bagus untuk mengurus dampak buruk polusi. Karena itu, Program Langit Biru perlu terus diperluas hingga ke daerah-daerah.

Artikel Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Wah! BBM Ron rendah ternyata bisa ganggu pernafasan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas