AP II Siapkan Antisipasi Libur Natal dan Tahun Baru
PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan tiga strategi, untuk menyambut periode angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan tiga strategi, untuk menyambut periode angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan, tiga hal ini diantaranya ada kesiapan people, process dan facilities.
"Tiga hal ini akan menjadi fokus Angkasa Pura II di 19 bandar yang dikelola, dengan menyiapkan kesiapan sumber daya manusia, prosedur dan protokol di bandara dan fasilitas utama serta pendukung," kata Awaluddin dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Dari aspek People, pihaknya memastikan kecukupan personel operasional dan pelayanan guna memastikan penerapan aspek srocess seperti protokol kesehatan dan prosedur operasional penerbangan.
Baca juga: Libur Natal Tahun Baru Tetap Berlaku Protokol Kesehatan Ketat di Semua Sektor Transportasi
"Untuk kesiapan aspek facilities, kami akan memastikan infrastruktur utama seperti runway, apron, taxiway, rambu-rambu di sisi udara, dan lainnya dapat mendukung penerbangan secara maksimal," ucap Awaluddin.
Baca juga: Tiket Kereta Api Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan, Ini Daftarnya
Infrastruktur pendukung juga, menurut Awaluddin, dipastikan siap. Seperti misalnya jaringan data, berbagai fasilitas lain di terminal penumpang pesawat.
PT Angkasa Pura II mengelola 19 bandara, yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung), Kertajati (Majalengka), Kualanamu (Deli Serdang), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Sultan Iskandar Muda (Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang).
Lalu, Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit, Banyuwangi, Tjilik Riwut (Palangkaraya), Radin Inten II (Lampung), Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dan HAS Hanandjoeddin (Belitung).