SP Pegadaian Keberatan Rencana Akuisisi Holding Oleh BRI
Serikat Pekerja Pegadaian keberatan atas rencana pembentukan hlding dan akuisisi Pegadaian oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk.
Editor: Choirul Arifin
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso menargetkan pihaknya berpotensi membentuk holding bersama Pegadaian, dan PNM.
“BIsa membentuk holding, tapi bukan superholding, lebih ke subholding. Namun yang paling konkret memang soal kerjasama operasional, penggunaan jaringan bersama."
"Intinya ada arahan dari Kementerian untuk bersingeri antara BUMN yang memberdayakan UMKM, bentuknya seperti apa itu yang kita bicarakan,” ungkap Sunarso Februari lalu.
Ketut menjelaskan, basis produk Pegadaian adalah layanan syariah dan
konven/gadai. "Pegadaian melayani seluruh lapisan masyarakat sampai dengan wong cilik atau warga di pelosok desa," imbuh Ketut.
Ketut menambahkan, selama berdirinya, Pegadaian tumbuh sebagai perusahaan yang sehat hingga saat ini.
"Proses pembentukan holding haruslah benar dan dipastikan tidak ada BUMN yang tidak baik di dalamnya yang bisa menjadi beban BUMN yang baik,” kata Ketut.
Ketut mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo tiga tahun silam dalam acara Executive Leadership Program (ELP) bagi Direksi BUMN, di Istana Negara, Jakarta, yang menekankan manajemen perusahaan
yang sehat adalah hal penting untuk diperhatikan dalam pembentukan holding badan usaha milik negara.
Saat itu, Presiden Jokowi mengingatkan, jangan sampai pembentukan holding malah membuat BUMN yang sehat terpengaruh oleh BUMN lain yang kondisi keuangannya kurang baik.
Pegadaian saat ini memiliki 12 Kantor Wilayah dengan 4.000 lebih jumlah outlet dengan total karyawan sekitar 15 ribu orang.
Sebagian artikel ini tayang di Kontan dengan judul Bank BRI bakal bikin holding bareng PNM dan Pegadaian