Harga Ayam Tertekan, Peternak Minta Pakan Jangan Ikut Naik
asosiasi menilai saat ini harga ayam hidup di bawah harga pokok produksi (HPP) sedangkan harga pakan terus naik Rp 250 per kilogram bulan lalu.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga ayam hidup atau livebird yang tertekan saat ini membuat peternak terus merugi.
Forum Peternak Ayam Milenial Jawa Barat menilai saat ini harga ayam hidup di bawah harga pokok produksi (HPP) sedangkan harga pakan terus naik Rp 250 per kilogram bulan lalu.
“Proses untuk beternak saat ini memiliki masalah besar. Kita tahu saat ini harga jual ayam hidup selalu tidak stabil di bawah HPP, serta harga sapronak (sarana produksi ternak) yang tidak masuk akal seperti harga DOC (Day Old Chick/bibit anak ayam) yang mahal bahkan menyentuh angka Rp 7.000 - Rp 7.500 per ekor,” kata Koordinator Lapangan Forum Peternak Ayam Milenial Jawa Barat, Nurul Ikhwan dalam keterangannya, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Harga Ayam Pejantan di Ciamis Turun Hampir 50 Persen dalam 2 Minggu, Kini Rp 17.000 per Kilogram
Pihaknya meminta agar pemerintah segera menerbikan Perpres Perlindungan Perternak Ayam Mandiri.
"Turunkan juga harga DOC FS dan tetapkan di angka 20 persen dari harga jual livebird. Pabrikan pakan ternak juga tidak menaikkan harga pakan,” tambahnya.
Menurut dia, jaminan harga jual livebird di atas HPP sejatinya sudah diatur sesuai Permendag No.07 Tahun 2020.
Selain itu juga perlu dilakukan penyerapan ayam hidup oleh BUMN atau BUMD masing-masing daerah di saat harga Farm Gate dibawah HPP Peternak Mandiri.
“Kami meminta agar perusahaan integrasi dan afiliasinya dilarang menjual ayam hidup ke pasar becek, dan hasil budidayanya 100 persen masuk RPHU (Rumah Potong Hewan Unggas),“ tuntasnya.