IHSG Lawan Arus Meroket Sendirian, Analis Sebut Vaksin Covid-19 Bikin Optimis
Lanjar menjelaskan, penguatan IHSG ditopang sektor aneka industri yang naik 2,45 persen dan industri dasar 3,72 persen
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melawan arus, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meroket 2,07 persen atau ditutup menguat signifikan 120,28 poin ke level 5.930,76.
Kepala Riset Reliance Sekuritas mengatakan, IHSG menguat sendirian di karena Bursa Asia ditutup mayoritas melemah dengan masing-masing pelemahan di indeks Nikkei minus 0,76 persen, TOPIX minus 0,86 persen, Hang Seng minus 1,23 persen, dan CSI300 minus 0,86 persen.
Baca juga: Analis: Vaksin Sinovac Dorong Sentimen Positif IHSG Hingga Menguatnya Rupiah
"Bursa Asia lain turun ketika AS berpotensi memberikan sanksi kepada 12 lebih pejabat tiongkok atas peran mereka dalam diskualifikasi terhadap legislator Hong Kong. Meskipun data neraca perdagangan China mengalami kenaikan pada surplusnya dengan aktivitas ekspor yang meningkat tajam ke level 21,1 persen," ujarnya, Senin (7/12/2020).
Baca juga: Sandiaga Uno Positif COVID-19, Akan Lakukan Isolasi Mandiri Bersama Istri
Lanjar menjelaskan, penguatan IHSG ditopang sektor aneka industri yang naik 2,45 persen dan industri dasar 3,72 persen memimpin penguatan pada indeks sektoral.
Selain itu, dia menambahkan, data cadangan devisi untuk bulan November tecatat turun sekira 100 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Kemenperin: 15 Produsen Motor Listrik Tanah Air Bisa Produksi 877.000 Kendaraan Per Tahun
Menurutnya, kedatangan vaksin Covid-19 menjadi faktor penting dalam penguatan IHSG pada hari ini dengan saham-saham di sektor kesehatan turut melesat.
"Optimisme investor terhadap kedatangan vaksin Covid-19 menjadi yang utama. Saham-saham yang berhubungan seperti KAEF, INAF, dan IRRA menjadi yang auto rejection atas," pungkasnya.
Adapun investor asing pada hari ini tercatat net buy sebesar Rp 359,45 miliar dengan saham BBCA, BBRI, dan ASII menjadi top net buy value investor asing.