Di Pertemuan WTO, Wamendag Sampaikan Kondisi Iklim Usaha RI Tumbuh Positif
wamendag menyampaikan fundamental ekonomi Indonesia makin baik saat memimpin delegasi dalam The Seventh Trade Policy Review Of Indonesia
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan fundamental ekonomi Indonesia makin baik saat memimpin delegasi Indonesia dalam The Seventh Trade Policy Review Of Indonesia atau Review Kebijakan Perdagangan Indonesia Ke-7 di kantor pusat World Trade Organization (WTO) di Jenewa.
Dia menuturkan, RI sampai saat ini bisa melakukan mitigasi akibat pandemi dengan cukup baik.
Menurutnya, fundamental ekonomi tersebut mencerminkan reformasi ekonomi yang terus dilakukan Indonesia.
Baca juga: Wamendag Jerry Pastikan Tingkatkan Kampanye Positif Soal Sawit
“Ekonomi Indonesia tumbuh secara konsisten rata-rata 5,1 persen per tahun dari 2013 sampai 2015 meskipun lingkungan internasional sedang mengalami ketidakpastian,” papar Jerry, dalam pernyataannya, Jumat (11/12/2020).
“PDB per kapita Indonesia tumbuh cukup signifikan, saat ini mencapai 3.820 dolar AS sehingga dinyatakan keluar dari low-middle income trap. Sementara itu tingkat kemiskinan sudah di bawah dua digit sejak tahun 2018 seiring dengan tingkat pengangguran yang ditekan menjadi sekita 5 persen pada 2019 kemarin,” imbuh dia.
Jerry mengatakan bahwa hasil baik Indonesia tersebut merupakan hasil dari keseluruhan langkah dan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan mulai perbaikan iklim investasi, pengembangan daya saing, peningkatan efisiensi sistem logistik, pengembangan pariwisata, dan peningkatan daya beli masyarakat.
Baca juga: Wamendag Optimistis Ekspor Indonesia akan Terus Meningkat
Reformasi di berbagai bidang tersebut juga menghasilkan peningkatan kemudahan berusaha di Indonesia.
Pada tahun 2014, indeks kemudahan Indonesia berada di peringkat 120.
Saat ini posisi Indonesia sudah di peringkat 73.
Kenaikan signifikan ini juga akan makin didorong dengan reformasi melalui implementasi Undang-Undang Cipta Kerja yang merupakan Omnibus Law.
“Semua indikator ekonomi Indonesia punya trend yang sangat baik. Kami optimis ke depan, Indonesia bisa mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik lagi.” kata Wamendag.
Lebih lanjut, Perdagangan dan investasi merupakan penopang ekonomi penting bagi Indonesia.
Omnibus law diharapkan menyelesaikan masalah-masalah hambatan birokrasi dan regulasi serta melanjutkan pembangunan infrastruktur dan logistik.
Dalam perdagangan luar negeri, Indonesia berkomitmen kepada sistem ekonomi terbuka yang menekankan prinsip-prinsip keadilan, inklusifitas dan saling menguntungkan.
“Perdagangan dan kerja sama antar negara, baik bilateral, regional maupun multilateral harus menekankan tiga prinsip itu: keadilan, inklusifitas dan saling menguntungkan. Itulah yang selalu disuarakan oleh pemerintah Indonesia dan kami konsisten dengan hal tersebut,” tukas Wamendag.