Sebarkan Literasi Keuangan Sejak Dini, PermataBank Lantik 100 Siswa Jadi 'Duta Menabung'
Edukasi mengenai literasi keuangan memang penting disampaikan kepada masyarakat pada umumnya, mulai dari kaum dewasa
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
"Menyisihkan uang untuk menabung adalah salah satu konsep dasar pengelolaan keuangan yang akan sangat bermanfaat jika dibawa oleh anak-anak sampai usia dewasa," jelas Sardjito.
Ia kemudian menekankan harapannya agar kebiasaan ini 'ditularkan' pula kepada teman-teman mereka.
"Tentu kami berharap mereka dapat melanjutkan kebiasaan ini dan mengajak teman-teman sebaya mereka untuk melakukan hal yang sama," jelas Sardjito.
Melihat pentingnya literasi keuangan bagi anak-anak sejak usia dini, Co-Founder PiBo Aisha Habir mengakui bahwa teknologi digital kini turut mempengaruhi anak-anak dalam memperoleh edukasi.
Terlebih saat menjalani masa belajar dari rumah karena pandem Covid-19.
Oleh karena itu, pihaknya memanfaatkan teknologi untuk tetap memberikan edukasi bagi anak-anak, khususnya terkait program PermataBankir Cilik 2020 ini.
"Saat ini gadget sudah seperti teman baik bagi anak-anak, hal ini kami manfaatkan untuk ikut memperluas dampak positif dari PermataBankir Cilik, (pemberian edukasi ini) tak hanya ke sekolah binaan tetapi juga ke masyarakat luas," kata Aisha.
Ia berharap anak-anak ini dapat lebih mudah dalam menguasai literasi keuangan melalui berbagai macam Modul Finansial (MODAL) PermataHati yang tersedia dalam platform PiBo.
Sebelumnya, program ini secara tahunan digelar sejak 2015 lalu dan telah mencetak 500 siswa sebagai Duta Menabung.
Program PermataBankir Cilik ini sengaja digelar untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia.
Karena berdasar pada hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) OJK Tahun 2019 lalu, persentase literasi keuangan hanya mencapai 38,03 persen.