Menkes Baru Mantan Bankir, Ekonom INDEF: Jangan-jangan Nanti Perhitungannya 'Untung Rugi Bisnis'
Dipilihnya nama Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan yang baru menggantikan Terawan Agus Putranto memunculkan banyak spekulasi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dipilihnya nama Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan yang baru menggantikan Terawan Agus Putranto memunculkan banyak spekulasi.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira pun mempertanyakan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) apakah tidak ada sosok lainnya yang memiliki rekam jejak yang berfokus pada bidang kesehatan masyarakat.
Menurutnya, sosok pengganti Terawan bisa saja dipilih dari kalangan birokrat maupun akademisi, bukan seorang pebisnis.
"Apa tidak ada orang yang lebih kompeten yang menguasai bidang kesehatan masyarakat itu dari jajaran birokrat karir ataupun akademisi ya?," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Selasa (22/12/2020) sore.
Baca juga: Epidemiolog: Budi Sadikin Layak Jadi Menkes Gantikan Terawan
Bhima menuturkan, jika posisi Menkes dipegang oleh birokrat maupun akademisi yang memiliki latar belakang ilmu kesehatan, maka kebijakan yang diterapkan tentunya bisa didasarkan ada data.
Baca juga: Sejam Setelah Diumumkan Jadi Menkes, Budi Gunadi Sadikin Tinggalkan Istana
"Sehingga kebijakan-kebijakannya pun bisa lebih terukur berbasiskan pada data ya," jelas Bhima.
Namun diserahkannya posisi tersebut kepada Budi Gunadi yang memang sejak awal dikenal sebagai pebisnis, tentunya 'menjadi pertanyaan' apakah kebijakan terkait penanganan pandemi virus corona (Covid-19), nantinya akan lebih berbasis pada data.
Baca juga: Yaqut: Kaget, dalam Mimpi Liar Saya Tidak Pernah Terbayang Jadi Menteri Agama
"Nah ini kan kalau diserahkan kepada pebisnis, kan nanti kebijakannya apakah bisa selaras dengan penanganan Covid-19 yang lebih scientific ya, yang lebih berbasiskan pada data," papar Bhima.
Ia merasa ragu, dan menilai ada kemungkinan kebijakan yang diterapkan Budi Gunadi akan berbasis pada perhitungan 'untung rugi bisnis' karena latar belakangnya itu.
Baca juga: Kabinet Baru Jokowi, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto Kini Satu Paket di Pemerintahan
"Jangan-jangan nanti perhitungannya adalah untung rugi bisnis," tutur Bhima.
Sebelumnya, nama Pebisnis Budi Gunadi Sadikin pun muncul dalam reshuffle kabinet Indonesia Maju, ia akan segera dilantik sebagai Menkes.
Bhima mengakui bahwa susunan kabinet 'hasil rombak' kali ini cukup unik.
Karena posisi Menkes justru diberikan keada pebisnis yang tidak memiliki rekam jejak ilmu kesehatan sama sekali.
"Ya susunan kabinet yang baru ini menurut saya adalah susunan kabinet yang cukup unik ya, reshuffle kali ini. Kenapa cukup unik? karena bidang ekonomi justru ditempatkan di pos kesehatan ya," papar Bhima.
Ia mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Budi Gunadi untuk mengisi posisi tersebut.
Terlebih saat ini Indonesia masih dalam masa pandemi virus corona (Covid-19).
Menurutnya, jika pebisnis ditempatkan pada posisi Menkes, maka kemungkinan persoalan kesehatan malah diselesaikan secara ekonomi.
"Jadi apakah ini karena pak Jokowi juga ingin menjadikan kesehatan (prioritas) nomor dua begitu ya?, dan persoalannya diselesaikan secara ekonomi," kata Bhima.
Namun ia juga menyebutkan kemungkinan lainnya yakni ketidakpercayaan Jokowi pada jajaran di lingkup kementerian tersebut.
Termasuk tim Gugus Tugas Covid-19 yang dinilai lamban menangani pandemi ini.
"Atau karena ada ketidakpercayaan terhadap seluruh jajaran Kementerian Kesehatan, termasuk Dirjennya dan staf Gugus Tugas juga terkait dengan penanganan Covid-19 yang dinilai lamban," jelas Bhima.
Dia menambahkan, dipilihnya Budi Gunadi dianggap sebagai cara baru Jokowi dalam menangani pandemi, yaitu melalui sisi bisnis.
"Sehingga dibutuhkan eksekutor yang memahami bisnis ya, lebih pemahaman bisnis ya, yaitu pak Budi Gunadi ya, jadi mungkin itu," pungkas Bhima.