Sampai September, Investasi di Sektor Industri Rp 201,9 Triliun
Sektor industri masih menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar 19,86 persen
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri manufaktur memiliki peran yang sangat strategis bagi perekonomian nasional.
Sektor industri masih menjadi penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar 19,86 persen, dan industri pengolahan nonmigas menyumbang 17,90 persen.
Subsektor industri yang memberikan kontribusi PDB terbesar adalah industri makanan dan minuman sebesar 7,02 persen, industri kimia, farmasi dan obat tradisional sebesar 1,97 persen.
Kemudian industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik dengan kontribusi sebesar 1,65 persen.
Kontribusi industri alat angkutan 1,23 persen, serta industri tekstil dan pakaian jadi sebesar 1,21 persen.
Baca juga: Industri Manufaktur Diproyeksi Tumbuh 3,95 Persen di 2021
Menterian Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan meski di tengah pandemi, investasi sektor industri terus berlanjut.
Baca juga: Sertifikasi Pesawat N219 Rampung, Menhub: Ini Sejarah Kebangkitan Industri Penerbangan
Nilai investasi industri mulai dari Januari sampai September 2020 mencapai Rp 201,9 triliun, atau jauh melampaui periode yang sama di tahun 2019 yang sebesar 147,3 triliun.
"Ini meningkat 37 persen di tengah-tengah pandemi yang sedang kita hadapi," tutur Agus saat Konferensi Pers Akhir Tahun Kementerian Perindustrian, Senin (29/12/2020).
Investasi terbesar disumbangkan oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan dengan nilai sebesar Rp 69,79 triliun.
Industri makanan menerima investasi Rp 40,53 triliun, industri kimia dan farmasi sebesar Rp 35,63 triliun.
Kemudian, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi menyumbang nilai investasi Rp 8,87 triliun, serta industri mineral non logam senilai Rp 8,66 triliun.