Genjot Produksi Migas di Akhir Tahun, Ini yang Dilakukan Pertamina EP
Melalui proses uji produksi dibuktikan bahwa sumur BBS-STO.01 mampu memproduksi minya sebesar 1.569 BOPD dan gas 1,2 mmscfd.
Penulis: Sanusi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peningkatan produksi minyak dan gas konsisten dilakukan oleh PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kerjasama dibawah SKK Migas untuk memenuhi target yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan mendukung ketersediaan energi nasional.
Peningkatan produksi minyak dan gas ditambahkan sumur pengembangan BBS-STO.01 di wilayah kerja Pertamina EP Asset 3 Subang Field yang terletak di Desa Sekarwangi, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang.
Sumur yang mulai dibor pada 13 November 2020 lalu ini merupakan sumur pengeboran step out atau pengeboran keluar dari struktur yang sebelumnya sudah ada, yakni struktur Bambu Besar yang berjarak 6 Km.
Baca juga: Pertamina Operasikan 106 Pertashop di Jateng dan DIY
Melalui proses uji produksi dibuktikan bahwa sumur BBS-STO.01 mampu memproduksi minya sebesar 1.569 BOPD dan gas 1,2 mmscfd.
BBS-STO.01 merupakan sumur step out ke-3 yang berhasil dikerjakan oleh Pertamina EP di wilayah kerja Asset 3 di Jawa Barat selama tahun 2020.
“Sebelum BBS-STO.01, sumur ABG-STO.008 juga berhasil diselesaikan dengan baik dengan hasil 844,272 BOPD dan juga CMT-NP1 dengan hasil 824,6 BOPD dan gas 4,4 MMSCFD" ujar GM Pertamina EP Asset 3 Wisnu Hindadari, Kamis (31/12/2020)
Keberhasilan 3 sumur step out ini menjadi energi positif bagi seluruh jajaran Pertamina EP untuk lebih agresif lagi di tahun 2021 nanti.
Baca juga: Sinergi Kilang Pertamina Internasional dan Kimia Farma Perkuat Kemandirian Farmasi Dalam Negeri
Tentunya rencana pengembangan ke-3 lapangan diatas sudah dipersiapkan dengan harapan dapat memberikan tambahan cadangan migas di masa yang akan datang.
Pada keberhasilan sumur ABG-STO, sudah diusulkan pengembangannya yaitu 2 sumur pemboran di Cluster ABG-STO, dan di cluster sumur CMR-NP1, sudah dibor CMR-NP2 dengan puncak produksinya 1206,5 BOPD dan di tahun 2021 akan dibor CMR-NP3, serta di CMR-STO, demikian juga halnya di lapangan BBS, di cluster sumur BBS-STO ada potensi tambahan 2 sumur yang akan diusulkan sebagai percepatan produksi.
Wisnu menambahan, keberhasilan BBS-STO.01 dan kedua sumur sebelumnya membuktikan bahwa masih banyak potensi di wilayah kerja Asset 3 yang bisa digali lagi.
"Kedepannya kami akan melihat dan mempelajari kembali data-data yang sudah kami miliki untuk menggali potensi-potensi ini,' katanya.
BBS-STO.01 merupakan sumur bor vertikal dengan kedalaman akhir 2150 mtvdss. Target awal dari pengeboran step out ini adalah minyak sebesar 300 BOPD.
Keberhasilan dari pengeboran sumur BBS-STO.01 merupakan kolaborasi apik dari BBS ABG Project Pertamina EP dengan Asset 3 Pertamina EP.
Sementara Direktur Utama Pertamina EP Eko Agus Sardjono memberikan apresiasi terhadap keberhasilan ini. Dia berharap hal ini memberikan tambahan energi positif untuk memulai 2021.
"Kami berkomitmen memberikan kontribusi terbaik untuk mendukung target pemerintah pada 2030," katanya.