Harga Cabai Merangkak Naik, Permintaan Tinggi dan Pasokan Kurang
"Panen cabai agak kurang dan permintaan tinggi akhir tahun ini," ujar Agung.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Abdul Basith Bardan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Turunnya produksi cabai menjadi biang keladi naiknya harga cabai di pasaran. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, selain produksi yang merosot, permintaan pada akhir tahun pun melonjak.
"Panen cabai agak kurang dan permintaan tinggi akhir tahun ini," ujar Agung kepada Kontan.co.id, Senin (4/1/2020).
Meski begitu, Agung menerangkan, harga cabai dapat ditekan ke depan. Hal itu mengingat akan kembali panen di bulan Januari ini.
"Menurut asosiasi petani cabai, pertengahan Januari sudah mulai panen. Insya Allah harga mulai turun," terang Agung.
Baca juga: Terjadi di Banyumas, Pedagang Cabai Ngakali Dagangan, Cabe Hijau Disemprot Cat Agar Terlihat Merah
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga cabai rawit hijau Rp 63.400 per kilogram (kg) dan harga cabai rawit merah Rp 77.100 per kg.
Baca juga: Harga Kedelai Mahal, Pemerintah Disarankan Barter dengan Minyak Sawit
Selain cabai, sejumlah bahan pangan lain juga mengalami kenaikan di awal tahun 2021 ini.
Salah satunya, harga harga tahu dan tempe yang naik menjadi Rp 15.000 per kg akibat melonjaknya harga kedelai.
Selain itu harga daging sapi juga terpantau masih sebesar Rp 122.200 per kg.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Panen berkurang membuat harga cabai naik