Sri Mulyani Ajak Perempuan Tingkatkan Partisipasi Ekonomi
Kualitas perempuan dihitung dari sisi pendidikan, kesehatan, masih lebih buruk dari laki-laki.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, Indonesia berada di peringkat 85 dalam Indeks Global Gender Gap di tahun 2020, meningkat 28 peringkat dibanding tahun sebelumnya.
Menurutnya, hal ini mengindikasikan tren positif dari partisipasi perempuan dalam ekonomi, kesehatan, dan tingkat pendidikan.
Namun dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih banyak aspek yang perlu ditingkatkan bagi partisipasi perempuan, baik dari sisi sosial maupun ekonomi.
“IPM kita kalau dibagi antara laki-laki dan perempuan, perempuan lebih rendah," ujarnya mengutip laman kemenkeu.go.id, Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Keluh Kesah Menteri Keuangan Sri Mulyani di 2020: Terlalu Banyak Duka dan Nestapa
Menurut dia, kualitas perempuan dihitung dari sisi pendidikan, kesehatan, masih lebih buruk dari laki-laki.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: Kepercayaan Publik Bisa Hancur dalam Sedetik jika Terlibat Korupsi
Selain itu, Sri Mulyani menjelaskan, partisipasi perempuan di dalam ekonomi negara juga stagnan, begitu juga di pemerintahan.
"Kalau sekarang kita punya menteri perempuan di bidang tenaga kerja, saya berharap partisipasi angkatan kerja akan meningkat. Kalau dihitung dari sisi jumlah upahnya, untuk pekerjaan sama, perempuan dibayar lebih rendah dari laki-laki,” pungkasnya.