Dewan Keselamatan Transportasi AS Siap Bantu Proses Investigasi Kasus Kecelakaan Sriwijaya Air
Dewan Keselamatan Transportasi AS akan membantu proses investigasi kasus kecelakaan maskapai Sriwijaya Air SJ-182
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - National Transportation Safety Board (NTSB) atau Dewan Keselamatan Transportasi AS akan membantu proses investigasi kasus kecelakaan maskapai Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Suryanto Cahyono menjelaskan Boeing sebagai produsen pesawat yang digunakan Sriwijaya Air dari AS tentunya memiliki kewajiban membantu investigasi.
"KNKT-nya Amerika itu wajib membantu KNKT Indonesia," ujar Suryanto, saat dikonfirmasi, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Lemas Karena Sedih, Yusri Harus Dibopong Saat Akan Tes DNA, 5 Keluarganya Jadi Korban Sriwijaya Air
Kondisi pandemi Covid-19 serta larangan warga asing datang ke tanah air membuat dukungan akan dilakukan secara daring.
"Saat ini mereka tidak traveling tapi monitor lewat Zoom," kata Suryanto lagi.
Sebelumnya, Ketua Sub Komite IK penerbangan KNKT Capt. Nurcahyo Utomo mengungkapkan tawaran bantuan dari negara lain untuk menginvestigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air.
"KNKT juga sudah menerima tawaran dari transportation safety investigation Bureau (TSIB) Singapore yang mana mereka akan membantu melakukan pencarian black box," kata Nurcahyo melalui keterangannya, Minggu (10/1/2021).
Sementara Amerika Serikat mengajukan bantuan untuk penyelidikan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di kawasan Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
"KNKT juga sudah melakukan koordinasi dengan otoritas Amerika yaitu NTSB dan sudah ditunjuk Michael Holfs yang akan menjadi accreditate representatif di investigasi kecelakaan pesawat ini," tutur Nurcahyo.