Pariwisata Terpukul, Ekonom Indef Prediksi Ekonomi 2020 Minus 3 Persen
Ekonom Indef Bhima Yudhistira memprediksi hasilnya adalah ekonomi Indonesia minus 3 persen akibat dampak pandemi Covid-19.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai jadwal di website bps.gp.id menjadwalkan untuk mengumumkan rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 pada 5 Februari 2021 mendatang.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira memprediksi hasilnya adalah ekonomi Indonesia minus 3 persen akibat dampak pandemi Covid-19.
"Untuk pertumbuhan ekonomi di tahun 2020, proyeksinya bisa minus 3 persen. Kenapa begitu? Karena kita melihat di November sampai Desember 2020 pada waktu kuartal IV itu seharusnya Indonesia sudah mulai melakukan pemulihan, khususnya mobilitas," ujarnya melalui pesan suara kepada Tribunnews, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Ungkap Proyeksi Terbaru Pertumbuhan Ekonomi RI, Minus Sepanjang 2020
Menurut Bhima, di periode tersebut harusnya masyarakat sudah mulai belanja, tapi pada faktanya tiba-tiba ada kebijakan pengurangan cuti akhir 2020.
Kemudian, juga terkait dengan kewajiban kewajiban rapid antigen juga itu langsung membuat sektor pariwisata terpukul di kuartal IV.
Bhima menambahkan, seharusnya pada kuartal IV apalagi akhir tahun itu terjadi kenaikan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
"Karena itu, di kuartal IV diperkirakan masih akan negatif pertumbuhannya. Kalau diakumulasi, ekonomi 2020 bisa jadi minus 3 persen," pungkasnya.