Gojek Keluhkan Bisnis Transportasi Online Terpukul Pandemi Covid-19
Kevin Aluwi mengatakan, pandemi membuat bisnis transportasi online perusahaan terpukul, karena adanya pembatasan mobilitas.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gojek menyatakan perilaku konsumen tentunya berubah di masa pandemi Covid-19 ini, terutama dari sisi penggunaan transportasi.
Co-Founder dan Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, pandemi membuat bisnis transportasi online perusahaan terpukul, karena adanya pembatasan mobilitas.
"Perilaku konsumen, masyarakat jauh berubah. Data dari Pemprov DKI, kalau kita lihat dari bisnis kita paling relevan dan terpukul itu transportasi," ujarnya dalam webinar 11th Kompas100 CEO Forum “Digitization; Catching Up with The New Era of Consumer” secara virtual, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Telkom: Akses Netflix Kurang Cepat karena Servernya Tidak Ada di Indonesia
Menurut dia untuk mengurangi transmisi penyebaran Covid-19, masyarakat diimbau untuk mengurangi perjalanan ke luar rumah.
"Itu tepat, tapi bisnis kami kental transportasinya, menurun 23,5 persen secara nasional di sektor transportasi. Adanya penurunan pendapatan mitra membuat kami lakukan terobosan," kata Kevin.
Baca juga: Grab Siap Dukung Pemerintah Dalam Upaya Vaksinasi Covid-19
Dia menambahkan, terobosan itu dilakukan untuk meningkatkan dukungan terhadap protokol kesehatan, mitra, dan konsumen.
"Di masa seperti ini penting membantu melayani konsumen dan mitra kami. Apa saja yang dikerjakan di Gojek setahun terakhir untuk bantu konsumen, juga bantu kembangkan perusahaan dan mitra kami," pungkasnya.