Sri Mulyani Berterima Kasih, Banyak Kementerian Manfaatkan SBSN untuk Biayai Proyek Infrastruktur
Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) erat kaitannya dengan proyek infrastruktur di kementerian dan lembaga.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) erat kaitannya dengan proyek infrastruktur di kementerian dan lembaga.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada menteri lain yang menggunakan instrumen SBSN untuk membiayai proyek infrastruktur.
"Terima kasih kepada (Menteri PUPR) Pak Basuki ini yang tidak lelah untuk terus berkreasi, berinovasi bersama, dan pekerjaannya selalu sinergi. Jadi kami senang, Pak Basuki menyiapkan proyeknya, kami mencoba memikirkan pembiayaannya," ujarnya dalam Forum Kebijakan Pembiayaan Proyek Infrastruktur Melalui SBSN Tahun 2021 secara virtual, Rabu (20/1/2021).
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga membangun beberapa proyek infrastruktur pakai SBSN.
Baca juga: Kemenkeu Anugerahi Tanamduit Mitra Distribusi SBSN Terbaik Kategori Non-bank
"Kami juga berterima kasih kepada menteri perhubungan, ini juga termasuk salah satu champion yang terus berusaha mendiversifikasi pembiayaan proyek-proyek infrastruktur perhubungan. Ini juga merupakan partner yang betul-betul membuat kami ikut bersemangat," katanya.
Baca juga: Kementerian dan Lembaga, Ini Kriteria Penghematan Belanja dari Sri Mulyani
Sri Mulyani juga menyatakan, Menteri Lingkuhan Hidup Siti Nurbaya ikut berkontribusi menyiapkan berbagai kegiatan proyek yang bisa disiapkan dengan SBSN.
Demikian juga di lingkungan pendidikan dan kementerian agama, kata Sri Mulyani, sangat penting dalam menggunakan instrumen SBSN.
Baca juga: Sri Mulyani Hemat Anggaran, Ekonom Indef: Sering Tidak pada Tempatnya
"Kementerian Agama termasuk yang membangun hampir semua universitas-universitas Islam Indonesia atau dulu namanya IAIN. Sekarang, jadi Universitas Islam itu hampir semuanya adalah dibangun menggunakan Surat Berharga Syariah Negara," ujarnya.