Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Terbesar Rusia Akan Luncurkan Cryptocurrency Sendiri Bernama Sbercoin

Sberbank telah mengajukan permohonan jaringan blockchain untuk meluncurkan mata uang digitalnya sendiri 'Sbercoin' agar disetujui bank sentral Rusia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Bank Terbesar Rusia Akan Luncurkan Cryptocurrency Sendiri Bernama Sbercoin
The Moscow Times
Sberbank. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Bank terbesar Rusia, Sberbank telah mengajukan permohonan jaringan blockchain untuk meluncurkan mata uang digitalnya sendiri 'Sbercoin' agar disetujui oleh bank sentral Rusia.

Sberbank berharap dapat meluncurkan Sbercoin itu pada musim semi ini.

Dikutip dari Sputnik News, Senin (25/1/2021), Direktur Divisi Pasar Transaksi Sberbank Sergey Popov mengungkapkan bahwa pada awal 2021, pihaknya telah mengirimkan aplikasi untuk platform tersebut ke Bank Sentral Rusia.

"Sberbank telah mengajukan aplikasi ke Bank Rusia untuk mendaftarkan platform kami ini pada hari-hari pertama di Januari, hari kerja pertama pada pekan lalu," kata Popov.

Baca juga: Aset Kripto Ethereum Terus Menguat, Cetak Rekor Tertinggi

Ia kemudian menjelaskan, berdasarkan Undang-undang (UU), aset keuangan digital bisa diterbitkan melalui platform yang terdaftar.

"Fiat coin akan menjadi salah satu aset keuangan yang memungkinkan. Padahal, secara teknologi bank sudah siap untuk menerbitkannya dan bekerja dengan instrumen ini," jelas Popov.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok Lebih dari 20 Persen dalam Tiga Hari

BERITA REKOMENDASI

Popov menambahkan, uji coba internal pun telah dilakukan oleh Sberbank. Menurutnya, proses pendaftaran biasanya membutuhkan waktu sekitar 45 hari.

Ada kemungkinan besar bahwa token ini akan dirilis pada musim semi jika tidak ada masalah dari bank sentral. "Saya harap ini akan segera diluncurkan," tegas Popov.

Perlu diketahui, tahun lalu, Popov mengumumkan bahwa pemberi pinjaman terbesar Rusia tersebut dapat menerbitkan stablecoin yang terkait dengan rubel.

"Karena kita bisa mematok stablecoin ini ke rubel, token ini bisa menjadi dasar atau instrumen penyelesaian yang melibatkan aset keuangan digital lainnya," papar Popov.

Sebelumnya pada November 2020, CEO Sberbank German Gref mengumumkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan menerbitkan cryptocurrency sendiri yang disebut 'Sbercoin' dan diharapkan memulai percobaan pada 2021 ini.


Stablecoin merupakan nama umum untuk cryptocurrency yang terkait dengan mata uang tradisional atau saham komoditas fisik (emas dan minyak).

Nilai tukarnya memiliki volatilitas yang lebih rendah dibandingkan cryptocurrency biasa.

Menyusul kejayaan cryptocurrency pertama yakni Bitcoin, banyak perusahaan bahkan negara di seluruh dunia mulai secara serius mempertimbangkan kemungkinan meluncurkan cryptocurrency mereka masing-masing.

Termasuk Sberbank yang berusaha mengatur ekosistem digitalnya sendiri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas