Ingin Kuliah di Luar Negeri, Mantan Presenter Ini Buka Bisnis Teknologi Terbarukan
Menjalankan bisnis tak semata hanya memenuhi targetnya, tetapi agar bisa memberikan manfaat pada masyarakat dan pebisnis di masa pandemi ini
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasiolan Eko P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisa melanjutkan pendidikan di perguruan internasional merupakan mimpi banyak orang. Untuk bisa kuliah di kampus sekelas Harvard, Oxford dan lainnya membutuhkan usaha keras karena kampus-kampus tersebut sulit ditembus.
Tak hanya membutuhkan biaya yang tinggi, tetapi butuh otak yang encer alias cerdas untuk bisa lolos ke kampus-kampus terbaik internasional. Untuk bisa meraih mimpi tersebut, seorang perempuan berbakat mantan presenter televisi ini sedang berupaya mewujudkan mimpinya.
Maya Lynn yang juga seorang model ini, tengah menjalankan bisnis yang bukan kaleng-kaleng untuk mewujudkan mimpinya melanjutkan pendidikan kampus terbaik internasional.
Saat ini Maya Lynn sedang mempersiapkan studi MBA dengan target kampus, yakni Harvard, Oxford dan INSEAD.
Ia menjalankan bisnis tak semata hanya memenuhi targetnya, tetapi bisnis yang ia lakoni memberikan manfaat pada masyarakat dan pebisnis di masa pandemi ini.
Bisnis yang Maya Lynn geluti bersama rekannya, Yudi Hartoyo ini adalah bilik sterilisasi yang sudah berjalan sejak Mei 2020.
Baca juga: Siswi Non-Muslim di Padang Wajib Berjilbab, Komnas HAM: Institusi Pendidikan Harus Non Diskriminatif
Bermula dari dirinya berkecimpung di dunia desain interior sebelum pandemi.
Kemudian ia berinovasi di masa pandemi dengan membuat alat-alat kesehatan yang meliputi selfcheck termometer, smart helmet, intellegent trolley hingga bilik sterilisasi.
Rupanya, bilik sterilisasi Maya banyak diminati oleh pihak penyelenggara acara, gedung-gedung maupun BUMN yang telah bersertifikat SUCOFINDO. Perlu diketahui, sterilisasi ozon telah disahkan oleh FDA (Food and Drug Association) pada 2003 untuk membersihkan peralatan medis yang digunakan berulang kali.
Desain unik merupakan keunggulan dari produk yang diberi nama Sterilisasi Ozone De Chamber ini. Maya dan timnya sendiri yang merancang interior produk ini.
Konsep utama dari Sterilisasi Ozone De Chamber ini diklaim ramah lingkungan. Cara kerjanya, para pengguna hanya perlu mengisi ulang dengan air mineral.
Dilengkapi dengan teknologi autocensored (tanpa sentuh), mesin otomatis menyala saat ada yang melintas. Air diubah menjadi uap, tidak akan membuat basah saat pemakaian.
Penggunaan ozon untuk sterilisasi dapat mencegah penyebaran virus corona, telah direkomendasikan profesor Zhou Muzhi ketua Cloud River Urban Research Institute. Selain aman untuk kulit, ozon berasal dari oksigen yang diberi energi tambahan hingga molekulnya teprisah.
Baca juga: Puluhan Orang Tertimbun Longsor di Tambang Batu Bara di Tanahbumbu Kalsel
Molekul tersebut kemudian menempel pada yang masih berpasangan hingga menjadi O3.
Maya Lynn sendiri sebelumnya pernah terlibat dalam usaha kontraktor, minuman kesehatan sarang burung walet dan beberapa usaha keluarga.
"Sementara ini bisnis saya masih di bidang Covid-tech, tapi saya sedang mengembangkan startup business environment mengenai renewable energy," ujar perempuan pemilik akun Instagram @may_lynn23 ini.
Lulusan Universitas Pelita Harapan ini juga berkonsentrasi dengan emisi karbon. Misalnya, agar Indonesia suatu hari bisa menjadi nomor satu dalam hal pengelolaan sumber energi terbarukan.
"Sumber engeri di Indonesia memang unlimited: matahari, angin, carbon emissions, geothermal, tapi belum bisa maju karena infrastruktur belum ada. Maka intensi saya belajar di MBA adalah untuk belajar high technology dan financing untuk membangun Indonesia," tutup Maya Lynn.