Penurunan Pertumbuhan Ekonomi Tertajam Sejak Perang Dunia II, Amerika Serikat Kian Hancur?
Pertumbuhan ekonomi AS kian melambat jika dibandingkan dengan capaian di kuartal tiga 2020 yang tumbuh 33,4 persen
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, ekonomi Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV tahun 2020 tercatat tumbuh 4 persen.
Namun ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kian melambat jika dibandingkan dengan capaian di kuartal tiga 2020 yang tumbuh 33,4 persen dan sedikit di bawah ekspektasi Wall Street di level 4,3 persen.
"Dengan pertumbuhan tersebut maka di sepanjang tahun 2020 ekonomi Amerika terkontraksi minus 3,5 persen," ujarnya, Senin (1/2/2021).
Menurut Hans, kontraksi perekonomian Negeri Paman Sam ini merupakan yang tertajam sejak perang dunia II akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Sektor Komunikasi Jadi Sumber Pertumbuhan Investasi Indonesia Di 2021
"Perekonomian tahun 2020 dipengaruhi pandemi Covid-19 yang menghancurkan bisnis jasa, seperti restoran dan maskapai penerbangan," katanya.
Baca juga: Kepala BKPM : Biaya Pungli Jadi Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi RI
Pandemi juga dinilainya membuat jutaan orang di AS kehilangan pekerjaan dan jatuh miskin, sehingga solusi yang diberikan International Monetary Fund (IMF) adalah mendorong negara maju untuk memiliki tingkat utang publik yang jauh lebih tinggi setelah krisis pandemi Covid 19.
"Kepastian kebijakan fiskal AS menjadi sangat penting bagi perekonomian dan pasar saham," pungkas Hans.