Presiden Minta Bank Syariah Indonesia Jadi Layanan Perbankan yang Universal dan Inklusif
Presiden juga meminta Bank Syariah Indonesia bisa memaksimalkan penggunaan teknologi digital.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik berdirinya Bank Syariah Indonesia (BSI). Ia menaruh harapan besar pada Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk ikut memajukan perekonomian Indonesia.
"Saya menaruh harapan besar agar bank syariah Indonesia ini memberikan kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi syariah yang mensejahterakan umat dan mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden dalam peresmian Bank Syariah Indonesia di Istana Negara, Senin, (1/2/2020).
Untuk diketahui Bank Syariah Indonesia merupakan hasil merger tiga bank syariah milik BUMN yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah.
Presiden berpesan agar Bank Syariah Indonesia menjadi lembaga perbankan yang inklusif, universal, serta terbuka. Harus menyambut baik siapa pun yang ingin menjadi nasabah, agar menjangkau lebih banyak masyarakat di tanah air.
Baca juga: Bank Syariah Indonesia Bawa Sentimen Positif untuk Pelaku Usaha dan Investor di Pasar Saham
"Jadi jangan berpikir Bank Syariah Indonesia ini hanya untuk umat muslim saja yang nonmuslim pun juga harus diterima dan disambut baik jadi nasabah Bank Syariah Indonesia. Semua yang mau bertransaksi atau berinvestasi secara syariah harus disambut sebaik-baiknya," katanya.
Baca juga: Iconomics Dorong Industri Masuk ke Ekosistem Syariah
Presiden juga meminta Bank Syariah Indonesia bisa memaksimalkan penggunaan teknologi digital. Hal ini penting untuk menjangkau meraka yang belum tersentuh layanan perbankan.
"Bank Syariah Indonesia harus menarik minat generasi muda milenial untuk menjadi nasabah. Karena jumlah generasi muda milenial indonesia saat ini mencapai 25,87 persen dari total 270 juta penduduk Indonesia. ini sebuah jumlah yang Sangat besar," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.