Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Melantai di Bursa, Saham Bank Syariah Indonesia Cuma Naik 0,73 Persen

Debut Bank Syariah Indonesia di pasar modal ditandai dengan Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia pada hari ini oleh Menteri BUMN Erick Thohir. 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Melantai di Bursa, Saham Bank Syariah Indonesia Cuma Naik 0,73 Persen
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengunjung mengamati papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
PT Bank Syariah Indonesia Tbk, entitas baru hasil penggabungan tiga bank syariah Himbara yang efektif beroperasi 1 Februari 2021 lalu, juga memulai debut di pasar modal. 

Ini ditandai dengan Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia pada hari ini oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. 




Debut Bank Syariah Indonesia di pasar modal diikuti naiknya harga saham emiten berkode BRIS ini sebesar 0,73 persen dari harga pembukaan di level Rp 2.750 menjadi Rp 2.770 per lembar ketika pasar dibuka. 

Erick mengatakan, Bank Syariah Indonesia bisa membawa kepastian soal adanya keberpihakan dan kesetaraan untuk pelaku pasar yang percaya dengan industri finansial syariah di Indonesia.

Baca juga: Mendebut di Bursa, Menteri Erick Berharap Bank Syariah Indonesia Bersaing di Kancah Global

Kehadiran Bank Syariah Indonesia disebutkannya telah sesuai dengan peta jalan Kementerian BUMN yang hendak menghadirkan lebih banyak lagi perusahaan negara berdaya saing global. 

Baca juga: Dirut: Bisnis Bank Syariah Indonesia Akan Dijalankan dengan Prinsip Maqashid Al-Syariah

“Karena itu, saya berharap tentu amanah yang diberikan, Pak Hery bersama jajaran direksi dan komisaris ini, kita harus jaga," ujarnya, Kamis (4/2/2021). 

BERITA TERKAIT

Menurut dia, pemerintah harus memastikan dengan adanya Bank Syariah Indonesia ada keberpihakan dan kesetaraan untuk market yang percaya dengan industri finansial syariah. 

Selain itu, Erick mengharapkan juga banyak perusahaan-perusahaan BUMN menjadi preference daripada global karena persaingan sekarang sangat terbuka. 

"Karena itu, juga dalam transformasi di BUMN kami percaya untuk tiga tahun ke depan, saya bersama para Wamen, dan ini bagian dari transparansi, good corporate governance, kami akan melistingkan lebih banyak BUMN lagi, anaknya atau cucunya,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas