Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Garuda Indonesia Selesaikan Proses Pencairan Dana Hasil OWK Sebesar Rp 1 Triliun

Irfan menyebutkan, pencairan dana hasil penerbitan OWK ini telah memperhitungkan kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia jangka pendek dan menengah

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Garuda Indonesia Selesaikan Proses Pencairan Dana Hasil OWK Sebesar Rp 1 Triliun
TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Tbk) merampungkan dana obligasi wajib konversi atau OWK sebesar Rp 1 triliun. Pencairan dana ini mengacu pada penerbitan OWK tahun 2020 yang telah disepakati antara Garuda Indonesia dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pada persetujuan penerbitan OWK ini Garuda Indonesia akan menerbitkan obligasi senilai Rp 8,5 triliun dengan tenor maksimum 7 tahun.

"Saat ini implementasi pencairan dana OWK yang telah terlaksana pada tanggal 4 Februari 2021 adalah Rp 1 triliun dengan tenor selama 3 tahun. Alhasil, GIAA masih bisa menerbitkan OWK Rp 7,5 triliun kepada SMI," ucap Irfan dalam keterangannya, Selasa (9/2/2021).

Irfan juga menyebutkan, pencairan dana hasil penerbitan OWK ini telah memperhitungkan kebutuhan modal kerja Garuda Indonesia dalam jangka pendek dan menengah.

Baca juga: Garuda Angkut 33 Ton Produk Ekspor Manggis dari Padang ke Guangzhou China

"Jadi, penggunaan dana hasil OWK ini dapat berjalan tepat guna sesuai kebutuhan maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut," ujar Irfan.

Selain itu Irfan juga menjelaskan, hingga awal kuartal keempat 2020 Garuda Indonesia mencatatkan jumlah penumpang tertinggi selama pandemi.

Berita Rekomendasi

"Kemudian pada November 2020 lalu, Garuda Indonesia Group membukukan jumlah penumpang lebih dari 1,043 juta penumpang, meningkat signifikan dari masa awal pandemi yang hanya sekitar 30.000 penumpang," ucap Irfan.

Selanjutnya Garuda Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan kargo sebesar 12,20 persen, dari awal kuartal keempat 2020 menjadi 24.600 ton angkutan kargo.

Dari aspek pengelolaan biaya produksi, ungkap Irfan, Garuda Indonesia juga menegosiasikan biaya sewa pesawat, negosiasi dengan pihak ketiga lainnya, serta berbagai optimalisasi biaya penunjang lainnya.

"Dengan langkah ini, GIAA menghemat US$ 15 juta per bulan. Kinerja perusahaan yang terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah masa pandemi, kami optimistis dana dari hasil penerbitan OWK ini akan dapat menunjang fokus akselerasi kinerja Garuda Indonesia," ucap Irfan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas