Ini Alasan Menteri Sandiaga Uno Sumbangkan Seluruh Gajinya ke Baznas
Sandiaga mengatakan, penyaluran zakat saat dirinya menjadi Wagub DKI berjalan konsisten hingga akhirnya selesai tugas di Balai Kota.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyumbangkan seluruh gajinya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia.
Sandiaga Uno mengaku sebenarnya ingin penyaluran zakat ini tidak terekspos karena sifatnya pribadi.
“Jadi sebetulnya saya tidak ingin mengangkat cerita ini karena ini pribadi sifatnya. Namun saya diminta publikasikan ini oleh Baznas karena mereka ingin berita yang positif agar menjadi motivasi,” aku Bang Sandi, sapaannya saat audiensi dengan Tribun Network, Rabu (10/2/2021).
Dia menerangkan pihak Baznas bilang bahwa berita penyaluran zakat bukan ria tapi lebih mendorong yang lain mengakses pembayaran zakat melalui lembaga resmi pemerintah.
Baca juga: Pemerintah Tak Melanjutkan Program Subsidi Gaji Tahun Ini, Diganti Bantuan Rp 3,5 Juta
Sandiaga menyebut lewat zakat inilah dirinya juga bisa mensyukuri anugerah tuhan karena pernah mengalami menjadi korban PHK di zaman krisis moneter 1997-1998z
Baca juga: Baznas Bazis DKI Berdayakan Difabel Melalui Kedai Kopi Difabis
“Saya ini pernah di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) tapi saya sekarang bisa membuka puluhan ribu lapangan kerja. Saya dahulu sudah bernazar terpilih (Wagub DKI, red) apapun akan saya donasikan kepada Bazis DKI pada saat itu,” urainya.
Sandiaga mengatakan, penyaluran zakat saat dirinya menjadi Wagub DKI berjalan konsisten hingga akhirnya selesai tugas di Balai Kota.
“Sampai kemudian di Kementerian (Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ditanya sama teman-teman yang ngurus keuangan. Saya bilang dilakukan saja sesuai kita bernazar ini bentuk keistiqomahan,” kata Sandiaga.
Dia mengatakan, pandemi membuat parah kondisi perekonomian sehingga banyak mustahik yang butuh bantuan sesama umat manusia.
”Jadi ini yang melatarbelakangi. Awalnya saya tidak ingin diskursus publik tapi teman-teman Baznas yang menginginkan mengangkat ini dari bagian upaya mereka menigkatan potensi zakat Rp240 triliun sekarang belum sampai 10 persennya,” imbuh pemilik PT Adaro Energy Tbk ini.