Lumbung Pangan di NTT akan Diperluas Jadi 10 Ribu Hektar
Lahan yang disiapkan saat ini untuk pembangunan lumbung pangan di Sumba Tengah mencapai 5 ribu hektar.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pembangunan area pertanian tanaman pangan berskala luas atau food estate di Desa Makata Keri, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, (23/2/2021).
Ditemani Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Presiden melihat hamparan sawah yang membentang di lokasi food estate.
Presiden mengatakan, lahan yang disiapkan saat ini untuk pembangunan lumbung pangan di Sumba Tengah mencapai 5 ribu hektar.
"Di mana yang 3000 hektar ditanam padi, kemudian yang 2000 hektar di tanam jagung," kata Presiden.
Baca juga: Pagi Ini Presiden Tinjau Food Estate dan Resmikan Bendungan Napun Gete di NTT
Meskipun demikian kata Presiden, lumbung pangan tersebut nantinya akan diperluas menjadi dua kali lipat atau 10 ribu hektar dengan 5600 hektar diantaranya diperuntukan tanaman padi.
Baca juga: Komisi IV DPR Akan Kroscek ke Lapangan Dugaan Gagalnya Food Estate Bawang di Sumut
"Sementara 4400 hektar untuk jagung," kata Presiden.
Sebelumnya Presiden menggagas proyek lumbung pangan di periode ke dua pemerintahannya. Jokowi mengatakan proyek lumbung pangan berskala luas tersebut bertujuan untuk memperkuat cadangan pangan nasional.
Presiden mengatakan lumbung pangan penting untuk menjaga ketahanan pangan dan rantai pasokan pangan mulai dari produksi hingga distribusi ke seluruh wilayah di Indonesia.
Sebelum NTT, Pemerintah telah membangun food estate di Kalimantan Tengah yakni di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, serta di Sumatera Utara yakni di Kabupaten Humbang Hasundutan. Presiden berencana memperluas Food Estate ke wilayah lain yakni Papua dan Sumatera Selatan.